STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Esta Indonesia Tbk (NEST) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (08/8/2024), hingga pukul 09.00 WIB, naik Rp70 (35%) menjadi Rp270, dari harga penawaran perdana Rp200 per saham.
Menurut data RTI, hingga waktu tersebut di atas, saham NEST berada di rentang Rp248-270 per unit. Volume perdagangan saham NEST di Pasar Reguler BEI mencapai 84,37 juta unit senilai Rp26,52 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 8.870 kali.
Menurut pengumuman BEI, Kamis (08/8/2024), sebanyak 4,112 miliar saham NEST bernominal Rp50 per unit itu dicatatkan di BEI pada Kamis (08/8/2024). Jumlah ini terdiri atas 3,290 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 822,500 juta saham penawaran umum atau saham initial public offering (IPO).
Jumlah saham yang ditawarkan NEST tersebut mencapai 20% dari modal disetor Perseroan setelah IPO saham. Saham NEST dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. Dari aksi korporasi ini, NEST memperoleh tambahan modal sebesar Rp164,5 miliar.
Perseroan di bidang Budidaya Burung Walet dan Perdagangan Besar Sarang Burung Walet ini merupakan Perusahaan ke-34 yang melantai di BEI pada tahun 2024.
Hoo Anton Siswanto, Direktur Utama NEST, mengemukakan, seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk tiga keperluan.
Pertama, sekitar 7,47% akan dipergunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 Rumah Burung Walet (RBW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
Kedua, sekitar 18,67% akan digunakan Perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan sebagai kantor operasional dan pabrik entitas anak.
Ketiga, sisanya akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek Perseroan.
“Antusiasme para investor terhadap saham NEST sangat tinggi. Kami bersyukur terhadap keseluruhan proses persiapan hingga IPO ini dapat berjalan dengan lancar. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh investor yang telah menempatkan kepercayaan terhadap Perseroan. Juga atas dukungan yang telah diberikan selama ini oleh underwriter, para profesi/lembaga penunjang, BEI dan OJK serta seluruh manajemen dan karyawan NEST,” katanya di acara seremoni pencatatan saham NEST di gedung BEI, Kamis (08/8/2024).
Hoo menjelaskan, di dunia ada dua negara yang berperan penting dalam industri sarang burung walet yaitu pertama, Indonesia sebagai produsen bahan baku yang menguasai lebih dari 75% produksi sarang burung walet dunia yang memiliki kekuatan sangat besar. Kedua, Tiongkok merupakan konsumen terbesar di dunia, dimana sekitar 80% produksi dunia diserap oleh Tiongkok.