STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa terjun bebas pada penutupan perdagangan Senin (3/2/2025) waktu setempat setelah Presiden AS, Donald Trump, kembali mengenakan tarif perdagangan ke beberapa negara. Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif serupa untuk Uni Eropa dan Inggris.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa turun 0,93%. Padahal, sempat pulih dari posisi terendahnya yang mencapai minus 1,6% di awal sesi.
Pasar saham Eropa melemah tajam. Indeks STOXX Europe 600 turun 4,68 poin atau 0,87%. FTSE 100 Inggris merosot 90,4 poin atau 1,04%. DAX Jerman kehilangan 303,81 poin atau 1,4%, sementara CAC 40 Prancis turun 95,25 poin atau 1,2%. Indeks FTSE MIB Italia melemah 252,77 poin atau 0,69%, dan IBEX 35 Spanyol turun 163,1 poin atau 1,32%.
Ketegangan perang dagang menjadi pemicu utama. Trump mengumumkan tarif 25% untuk barang impor dari Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk produk dari China. Kanada langsung membalas dengan menerapkan sanksi terhadap barang-barang AS, sementara Meksiko juga mengancam akan melakukan hal yang sama.
Trump memperingatkan Uni Eropa dan Inggris agar segera mencapai kesepakatan. “Uni Eropa lebih buruk dalam perdagangan ini,” katanya kepada BBC. Namun, ia masih membuka peluang kesepakatan dengan Inggris. Meski begitu, ia menegaskan, “Tarif untuk Uni Eropa pasti akan terjadi.”
Uni Eropa pun tak tinggal diam. Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan mereka akan “menanggapi dengan tegas” jika AS benar-benar memberlakukan tarif baru. Ketegangan ini membuat investor semakin khawatir akan dampaknya terhadap ekonomi global.
Di tengah situasi buruk ini, ada sedikit kabar baik dari sektor otomotif. Indeks saham otomotif Stoxx 600 sempat turun tajam, tetapi akhirnya hanya melemah 2,4%. Ini terjadi setelah Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengumumkan bahwa AS setuju menunda tarif selama satu bulan. Meski begitu, saham Volkswagen tetap anjlok 4,1% pada penutupan perdagangan.