Sabtu, Maret 22, 2025
28.6 C
Jakarta

Patok Harga Rp180-Rp230, Intip Profil dan Rencana Bisnis Medela Potentia Usai IPO

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Medela Potentia Tbk (MDLA) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada akhir Maret 2025.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang dirilis Selasa (11/3/2025), masa penawaran awal (bookbuilding) dijadwalkan akan berlangsung pada 11 hingga 17 Maret 2025. Jika semua berjalan lancar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan akan menerbitkan pernyataan efektif pada 25 Maret 2025. Setelah itu, penawaran umum akan dibuka mulai 27 Maret hingga 11 April 2025. Proses penjatahan saham dijadwalkan pada 11 April 2025. Setelahnya, distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 14 April 2025. Saham MDLA direncanakan mulai dicatatkan dan diperdagangkan di BEI pada 15 April 2025.

Pemesanan saham dapat dilakukan melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik (e-IPO). Calon investor wajib memastikan ketersediaan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN) yang terhubung dengan Sub Rekening Efek.

Dalam aksi korporasi ini, MDLA akan melepas 3,5 miliar saham baru. Itu setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp20 per lembar. MDLA mematok harga IPO saham di kisaran Rp180 hingga Rp230 per unit Dengan skema ini, MDLA berpotensi meraup dana segar hingga Rp805 miliar.

Mengutip propektus Perseroan, MDLA akan mengalokasikan seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk keperluan strategis. Sekitar 86,4% dari total dana akan disalurkan ke PT Anugrah Argon Medica (AAM). Dari jumlah itu, 70,6% diberikan dalam bentuk pinjaman, sementara 29,4% sebagai setoran modal.

Dana ini akan digunakan untuk membayar utang pokok dari fasilitas kredit jangka pendek di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, MDLA juga berencana membeli tanah dan bangunan milik PT Sarana Titan Manunggal (STM) di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Sisanya akan digunakan untuk menambah modal kerja dalam pembelian barang guna mendukung pertumbuhan bisnis distribusi.

Sekitar 10% dana akan dialokasikan ke PT Dos Ni Roha Medika (PT DMM) sebagai setoran modal. Dana ini akan digunakan untuk mempercepat pelunasan utang pokok dari fasilitas kredit investasi di BCA. Selain itu, dana juga akan dipakai untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku, bahan kemasan, dan biaya operasional lainnya.

Sisa dana akan disalurkan ke PT KITA dalam bentuk setoran modal. Dana ini akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pengembangan berbagai inisiatif bisnis seperti menambah mitra apotek dan mengembangkan platform GoApotik.

Selain IPO, Medela Potentia juga menggelar dua program khusus. Pertama, Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA), yang menyediakan hingga 2,97 juta saham atau 0,085% dari total saham yang ditawarkan. Kedua, Program Management Incentive Plan (MIP), yang menerbitkan 12,82 juta saham baru. Saham dari Program MIP akan didistribusikan paling lambat satu hari sebelum pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.

Saham baru yang diterbitkan dalam IPO, ESA, dan MIP memiliki hak yang sama dengan saham lainnya yang telah disetor penuh. Ketentuan ini sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2023.

Untuk memuluskan IPO saham ini, MDLA telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan kesanggupan penuh (full commitment).

Medela Potentia: Perjalanan Bisnis dan Ekspansi di Sektor Kesehatan

PT Medela Potentia (MDLA) didirikan pada 5 Agustus 2011. Sejak awal, Medela Potentia bergerak di bidang perdagangan dan jasa, kecuali jasa hukum dan pajak.

Saat ini, perusahaan beroperasi sebagai induk usaha yang membawahi berbagai anak perusahaan di sektor distribusi dan pemasaran produk farmasi, alat kesehatan, serta platform digital layanan kesehatan. Medela Potentia memiliki nilai nominal saham Rp1.000 per lembar dengan modal dasar 200.000 saham. Dari jumlah tersebut, 50.000 saham telah ditempatkan dan disetor penuh.

Medela Potentia menjalankan bisnisnya melalui empat lini utama:

1.Distribusi
Medela Potentia mengelola bisnis distribusi melalui PT Anugrah Argon Medica (PT AAM), salah satu distributor obat etikal terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Euromonitor, PT AAM menguasai pangsa pasar 17,5% untuk penjualan obat etikal per 31 Desember 2023. Di segmen Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), PT AAM bahkan menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 18,72%, menurut data IQVIA MAT 4Q2023.

Awalnya, PT AAM didirikan untuk mendistribusikan produk PT Dexa Medica. Pada 1981, Medela Potentia mengakuisisi PT Djembatan Dua (PT DD) untuk memperluas jaringan distribusi. Ekspansi berlanjut ke Kamboja pada 2018 dengan mendirikan Dynamic Argon Co. Ltd (DAC). Hingga 30 September 2024, Medela Potentia mengelola lebih dari 9.000 Stock Keeping Unit (SKU) di Indonesia dan Kamboja.

2.Pemasaran
PT Djembatan Dua (PT DD) berperan sebagai unit pemasaran alat kesehatan Medela Potentia. Merek Inmark Healthcare, yang didirikan pada 2006, menjadi bagian dari aktivitas pemasaran ini. PT DD bekerja sama dengan PT AAM dalam pemenuhan pesanan produk farmasi dan alat kesehatan dari 21 prinsipal.

3.Manufaktur
Untuk menangkap peluang di segmen alat kesehatan, Medela Potentia mendirikan PT Deca Metric Medica (PT DMM) pada 2020. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada awal 2023 dengan produk bermerek Stardec yang fokus pada perawatan luka dan perlengkapan bedah.

4.Platform Digital
Dalam rangka mengembangkan bisnis e-commerce, Medela Potentia melalui PT Karsa Inti Tuju Askara (PT KITA) mengakuisisi GoApotik pada Juni 2022. GoApotik merupakan platform Business to Consumer (B2C) yang memungkinkan apotek menjual produk farmasi secara online. Hingga 30 September 2024, GoApotik mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar Rp472 miliar dengan lebih dari 330 ribu transaksi per bulan.

Dengan jaringan distribusi yang luas dan sistem logistik modern, Medela Potentia terus memperkuat posisinya di industri farmasi dan alat kesehatan, baik di Indonesia maupun Kamboja.

Artikel Terkait

Siapkan Dana Rp2 Triliun, Barito Renewables Mulai Beli Kembali Saham di BEI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)...

Jelang Akhir Pekan, Harga Saham 476 Emiten Melemah, IHSG Rontok 1,94%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Paham Pasar Kopi, Begini Strategi Fore Coffee Memimpin Pasar Kopi Premium

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini