STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan bersih PT Adhi Karya Tbk (ADHI) pada 2024, turun 33,48% menjadi Rp13,35 triliun pada 2024, dari Rp20,07 triliun pada periode sama 2023.
Penurunan terbesar pendapatan ADHII pada 2024 dari lini usaha teknik dan konstruksi yakni 34,98%, dari Rp16,87 triliun jadi 10,97 triliun. Adapun properti dan pelayanan turun 40,16% jadi Rp488,80 miliar, dari Rp816,85 miliar, serta investasi dan konsesi anjlok 51,35% jadi Rp364,55 miliar, dari Rp749,45 miliar.
Kendati pendapatan turun, laba bersih emiten badan usaha milik negara (BUMN) di bidang konstruksi dengan aset Rp35,04 triliun per Desember 2024 itu naik 17,98% menjadi Rp252,49 miliar (Rp30,03 per saham) pada 2024, jika jika dibandingkan Rp214,02 miliar (Rp25,46 per saham) pada tahun 2023.
Kenaikan laba ADHI di tengah penurunan pendapatan, menurut laporan keuangan per 31 Desember 2024 yang dipublikasikan Selasa (42/3/2025), ditopang antara lain oleh surplus revaluasi tanah sebesar Rp223,36 miliar pada 2024, dari tahun sebelumnya tidak ada. Selain itu, kenaikan laba juga didukung bagian laba ventura bersama sebesar Rp884,67 miliar, naik 81,4% dari Rp487,67 miliar tahun 2023.
Total liabilitas ADHI per Desember 2024 sebesar Rp25,36 triliun, turun 18,88% dari Rp31,27 triliun per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp20,05 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,31 triliun. Adapun ekuitas perseroan per Desember sebesar Rp9,67 triliun. (konrad)