Rabu, September 18, 2024
31.6 C
Jakarta

Perdagangan Perdana: Saham WIDI dan TGUK Alami ARA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) dan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/7), mengalami Auto Reject Atas (ARA). Itu karena harga saham WIDI dan TGUK meningkat melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham IPO.

Harga saham WIDI naik Rp10 (10%) menjadi Rp110, dari harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp100 per saham. Harga saham TGUK juga naik Rp39 (34,55%), dari harga IPO Rp110 menjadi Rp148 per unit.

Menurut data StockWatch, hingga pukul 11.30 WIB, volume perdagangan saham WIDI di Pasar Reguler BEI mencapai 124,078 juta unit senilai Rp13,635 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 3.721 kali.

Menurut pengumuman BEI, sebanyak 1,6 miliar saham emiten di bidang jasa sewa alat berat beserta operator ini dicatatkan di BEI, Senin (10/7). Ini terdiri atas 1,2 miliar saham pendiri dan 400 juta saham IPO. Bersamaan dengan pencatatan saham IPO, WIDI juga mencatat Waran
Seri I (WIDI-W) sebanyak 420 juta unit dengan harga pelaksanaan sebesar Rp120 per unit.

Demikian pula, menurut data StockWatch, hingga pukul 11.35 WIB, volume perdagangan saham TGUK di Pasar Reguler BEI mencapai 33,675 juta unit senilai Rp4,984 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 3.513 kali.

Menurut pengumuman BEI, sebanyak 3,571 miliar saham emiten di bidang kedai makanan dan minuman ini dicatatkan di BEI, Senin (10/7). Ini terdiri atas 2,5 miliar saham pendiri dan 1,071 miliar saham IPO.

Sebagai informasi, dana IPO saham TGUK, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebesar 60% untuk belanja modal (capital expenditure/capex), yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai. Sisanya 40% untuk modal kerja (working capital) Perseroan. Adapun dana dari hasil pelaksanaan waran seri I untuk modal kerja Perseroan.

Adapun dana IPO saham WIDI, akan digunakan sebesar 51,63% (Rp22,2 miliar) untuk  pembelian alat berat dari pihak ketiga dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi bisnis penyewaan alat berat. Sisanya sebesar 48,37% (Rp23,8 miliar) untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari. Sementara dana yang diperoleh WIDI dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan seluruhnya untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.

Artikel Terkait

Gegara Ketidakpastian Kelangsungan Usaha, BEI Gembok Perdagangan Saham SBAT

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara...

IHSG Pagi Ini Naik 0,48% di 7.869,271

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu...

Harga Bergerak Tak Wajar, BEI Awasi Perdagangan Saham PKPK dan TFAS

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini