STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), perusahaan milik raja sinetron Tanah Air Raam Punjabi berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Adapun jumlah saham yang bakal dilepas kepada publik sebanyak – banyaknya 929.200.000 lembar saham. Itu setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk UOB Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas Indonesia sebagai penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Saham bernominal Rp60 tersebut dibanderol dengan harga antara Rp224-250 per unit. Dari aksi korporasi ini, calon emiten yang sudah memproduksi lebih dari 650 judul film tersebut, akan mengantongi dana publik berkisar Rp208,14 miliar hingga Rp232,3 miliar.
Founder Multivision Plus Raam Punjabiberharap dengan melantai di BEI, Perseroan dapat memberikan warna baru bagi industri Pasar Modal Indonesia. Tidak hanya itu, Raam pun mendukung perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dapat menggalang dana segar di Pasar Modal sehingga mampu meningkatkan kapitalisasi Pasar Modal Indonesia.
“Puji syukur kepada Tuhan, niat baik Management untuk mencari alternatif pendanaan lewat pasar modal berjalan dengan lancar. Dan, ke depan dengan hadirnya Multivision Plus sebagai perusahaan yang memproduksi film dan industri kreatif lainnya dapat memacu perusahaan lainnya dan memberi warna baru bagi industri pasar modal”. Ungkap Raam Punjabi saat Due Diligance & Public Expose PT Tripar Multivision Plus Tbk di Hotel Westin, Jakarta (12/4).
Whora Anita Raghunath, Direktur Utama Tripar Multivision Plus menjelaskan, langkah Perusahaan mencatatkan saham perdana BEI merupakan milestone yang sangat penting. Pasalnya, dengan menjadi perusahaan tercatat bisa membuat tata kelola perusahaan menjadi semakin baik.
“Tentunya, kami ingin tata kelola Perusahaan bisa semakin baik ke depan setelah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan kepada para investor dan pelaku di industri perfilman tanah air,” tambah Whora.
Ia menambahkan, sekitar 81,60% dana dari hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dan penambahan modal kepada entitas anak usaha di bidang bioskop.
“Sisanya 18,40% akan digunakan untuk penyuntikan modal kepada entitas anak usaha yang berada di bidang bioskop”. Imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Amit Ramesh Jethani, Direktur Tripar Multivision Plus mengungkapkan, ke depan Perusahaan telah memiliki strategi bisnis agar dapat bersaing di industri perfilman Tanah Air. Strategi bisnis tersebut diharapkan, bisa meningkatkan performance kinerja keuangan.
“Menambah akuisisi dan distribusi konten di Indonesia dan negara lain menjadi salah satu strategi bisnis yang akan dijalankan oleh Perseroan pada tahun 2023”. Imbuh Amit.
Disisi lain, Vikas Chand Sharma, Direktur Tripar Multivision Plus menekankan adanya strategi bisnis yang telah dibuat oleh management Multivision Plus tentunya dapat mendongkrak performance kinerja keuangan ke depannya. Apalagi, saat dihantam badai covid-19 portofolio keuangan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Kami telah memiliki proyeksi untuk 4 tahun depan laba usaha dapat meningkat hingga 22,96%, sedangkan untuk net profit margin naik 33% hingga 2027 mendatang. Tentunya proyeksi tersebut diiringi dengan peningkatan jumlah penonton film di Indonesia, dan pertumbuhan layar bioskop”. Ujar Vikas.
Sejauh ini, menurut Amrit Punjabi, DirekturTripar Multivision Plus ada sejumlah film yang berhasil di produksi dan mendapatkan tempat di hati penggemarnya yakni Soekarno, Si Manis Jembatan Ancol, Kuntilanak, Mangkujiwo dan Tersanjung. Ke depan, Perseroan juga akan memproduksi film bergenre horor sesuai dengan minat dari para penonton di tanah air.
“Kami melihat saat ini genre film horor di Indonesia sangat tinggi antusiasnya. Maka dari itu, Perseroan akan mengeluarkan beberapa produksi film horor,” tutup Amrit.