Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

Wall Street Cetak Rekor Baru, Usai Bos The Fed Beri Peringatkan Begini!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Selasa (9/7/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (10/7/2024) WIB. Pasar saham Amerika Serikat (AS) itu mencatat rekor baru, setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperingatkan bahaya mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS turun 52,82 poin atau 0,13%, menjadi 39.291,97. Sebaliknya, Indeks S&P 500 (SPX), naik tipis 4,13 poin atau 0,07% mencapai 5.576,98, mencatat rekor ke-36 tahun ini. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga menguat 25,55 poin atau 0,14% menyentuh 18.429,29.

Powell mengatakan mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama bisa berisiko bagi pertumbuhan ekonomi. Ia mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin mempertimbangkan sikap yang kurang ketat.

“Pengurangan kebijakan yang terlambat atau terlalu sedikit dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja secara tidak semestinya,” ujar Powell dalam pembaruan setengah tahunannya tentang kebijakan moneter. “Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan kita bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%.”

Powell akan melanjutkan kesaksiannya di hadapan Kongres pada hari Rabu sebelum Komite Jasa Keuangan DPR. Pernyataannya datang menjelang data inflasi utama yang akan rilis akhir pekan ini. sementara itu, indeks harga konsumen Juni akan dirilis pada Kamis dan indeks harga produsen pada Jumat.

“Pasar tenaga kerja telah melemah dan Powell mulai memperhatikannya,” kata David Russell, kepala strategi pasar global di TradeStation. “Dia menyadari bahwa kebijakan bersifat ketat dan kemajuan telah dibuat pada inflasi. Ini berpotensi membuka jalan bagi ‘Powell put’ di akhir tahun.”

Saham Nvidia naik 2,5% setelah KeyBanc meningkatkan target harga pada produsen chip tersebut menjadi US$180, menunjukkan potensi kenaikan sebesar 40% dari penutupan hari Senin.

Namun, kurangnya keberagaman pasar menjaga kenaikan S&P 500 tetap terkendali. Saham McDonald’s dan Microsoft masing-masing turun 0,8% dan 1,4%.

“S&P 500 didorong oleh sejumlah kecil pemimpin teknologi yang memanfaatkan angin AI, sementara pasar lainnya tertinggal jauh,” kata Deiya Pernas, salah satu pendiri Pernas Research. “Mengingat antusiasme seputar AI, kami berharap tren ini akan berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah.”

Dengan berbagai pandangan yang disampaikan Powell dan kondisi pasar yang berubah-ubah, investor terus memantau perkembangan untuk mengantisipasi langkah-langkah selanjutnya dari Federal Reserve.

Artikel Terkait

Wall Street Terpuruk! Dow Anjlok 250 Poin, S&P 500 Merosot 1% di Tengah Aksi Jual!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali melemah pada penutupan perdagangan...

Bursa Eropa Menguat! Jerman Sahkan Paket Fiskal Bersejarah, Trump-Putin Teleponan!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan...

Bursa Asia-Pasifik Menguat, Saham Teknologi Hong Kong Meroket, Baidu Melonjak 12%!

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik menguat pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini