STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Jumat (12/1/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (13/1/2024). Ini menandai penutupan sepekan yang penuh dinamika. Meskipun S&P 500 menguat, Dow Jones Industrial Average malah tergelincir ke teritori negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup turun 118,04 poin atau sekitar 0,31%, menjadi 37.592,98. Indeks S&P 500 (SPX) mengalami kenaikan sebesar 3,59 poin atau sekitar 0,08%, mencapai 4.783,83. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), berakhir datar, hanya naik 2,58 poin menjadi 14.972,76.
Sepanjang pekan sebelumnya, indeks Dow Jones, S&P 500, dan komposit Nasdaq masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,34%, 1,84%, dan 3,09%. Perubahan ini mencerminkan ketidakpastian yang terus mewarnai pasar keuangan global.
Pada Jumat minggu lalu, Wall Street berada di bawah tekanan setelah indeks harga produsen mengalami penurunan yang tidak terduga pada bulan Desember. Biaya barang seperti makanan dan solar yang merosot menjadi salah satu penyebabnya. Harga-harga jasa juga tidak mengalami perubahan selama tiga bulan berturut-turut.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin pada Maret meningkat menjadi 79,5%, menurut instrumen FedWatch CME Group. Angka ini naik dari sebelumnya 73,2%, menciptakan ketidakpastian baru di pasar keuangan. Para pelaku pasar diimbau untuk memantau perubahan dan mempersiapkan strategi investasi yang bijak menghadapi dinamika yang terus berkembang.