STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan saham Selasa (18/2/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (19/2/2025) WIB.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, naik 10,26 poin atau 0,02% menjadi 44.556,34. Indeks S&P 500 (SPX) mencetak rekor terbaru setelah mencatatkan kenaikan tertinggi di antara ketiganya. Indeks ini bertambah 14,95 poin atau 0,24% dan ditutup di level 6.129,58.. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, mengalami kenaikan 14,49 poin atau 0,07%, mengakhiri sesi di 20.041,26.
Saham sektor energi menjadi pemenang terbesar. Indeks sektor ini melonjak 1,9%, didorong oleh kenaikan saham Halliburton dan Valero Energy. Saham teknologi juga bergerak positif.
Namun, tidak semua sektor menikmati reli ini. Saham consumer discretionary dan layanan komunikasi anjlok lebih dari 1%. Meta Platforms turun 3%, sementara Amazon melemah 2%.
Menurut Chris Larkin, Managing Director E-Trade dari Morgan Stanley, pasar masih berusaha keluar dari fase konsolidasi sejak awal Desember. Ia menambahkan, musim laporan keuangan sektor ritel telah dimulai, tetapi berita dari Washington terkait tarif perdagangan bisa menjadi faktor kejutan bagi pasar.
Wall Street sebenarnya sudah mencatat kinerja positif minggu lalu. Dow Jones naik sekitar 0,6%, S&P 500 melesat 1,5%, dan Nasdaq melonjak 2,6%.
Reli pekan lalu didorong oleh rencana tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Investor yang sebelumnya khawatir terhadap kebijakan tarif lebih ketat akhirnya merasa lega.
Sepanjang awal tahun ini, pasar saham masih bergerak fluktuatif. Namun, beberapa data inflasi menunjukkan tekanan harga yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini bisa membuat The Federal Reserve tetap berada di jalur pemangkasan suku bunga.
Steve Wyett, Chief Investment Strategist di BOK Financial, menilai ada kemungkinan The Fed mengubah arah kebijakan di tahun depan karena inflasi bisa menjadi isu utama hingga 2026. Namun, ia menegaskan bahwa sentimen ini belum sepenuhnya tercermin dalam pergerakan aset saat ini.
Saat ini, Dow Jones dan Nasdaq masih sekitar 1% dari rekor tertingginya. Sementara itu, S&P 500 hanya terpaut 0,2% dari level puncaknya. Apakah reli ini akan berlanjut? Kita tunggu saja!