STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali naik pada penutupan perdagangan Selasa (18/2/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (19/2/2025) WIB. Serangan drone Ukraina terhadap stasiun pompa pipa minyak di Rusia mengganggu aliran pasokan dari Kazakhstan.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melesat 1,57% menjadi US$71,85 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent, naik 0,82% mencapai US$75,84 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Kenaikan ini terjadi setelah Rusia mengonfirmasi bahwa serangan drone telah menyerang pipa yang memompa sekitar 1% dari pasokan minyak global. Menurut Transneft, perusahaan transportasi minyak Rusia, volume transit dari Kazakhstan bisa turun 30% dan butuh waktu hingga dua bulan untuk pemulihan.
Meski begitu, kenaikan harga minyak diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Pasar masih mengantisipasi peningkatan pasokan dari OPEC+ dan Rusia dalam beberapa bulan ke depan. Sementara itu, prospek permintaan, terutama dari China, masih belum jelas.
Analis BMI memperkirakan harga Brent akan rata-rata US$76 per barel pada 2025, turun 5% dibandingkan rata-rata 2024. Penyebabnya adalah kelebihan pasokan, tarif, dan ketegangan perdagangan.
Sementara itu, OPEC+ tidak berencana menunda peningkatan pasokan minyak yang dijadwalkan mulai April. Sebelumnya, OPEC sempat menunda rencana kenaikan produksi hingga April karena lemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan dari luar kelompok tersebut.
Pasar juga menunggu hasil pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina yang dimediasi pejabat AS di Arab Saudi. Jika negosiasi menghasilkan kesepakatan, ada kemungkinan pasokan minyak Rusia kembali masuk ke pasar legal, meskipun banyak skenario yang bisa terjadi.