STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Victoria Insurance Tbk (VINS) berencana menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan menerbitkan sebanyak 146.057.361 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Jumlah itu setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Direktur Kepatuhan VINS, Rosalina Gunawan, menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk memenuhi ketentuan ekuitas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 23/2023. Regulasi itu mewajibkan perusahaan asuransi umum memiliki ekuitas minimum Rp250 miliar paling lambat 31 Desember 2026.
“Sebelum pelaksanaan PMTHMETD, posisi keuangan perseroan menghadapi tantangan dalam pemenuhan ketentuan ekuitas minimum sebagaimana diwajibkan oleh POJK No. 23/2023,” ujar Rosalina, dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, meskipun perseroan masih mencetak laba, pertumbuhan ekuitas organik dari laba ditahan belum cukup untuk memenuhi syarat ekuitas minimum. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengambil langkah strategis melalui penerbitan saham baru.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2025 di Graha BIP, Jakarta Selatan. Setelah mendapat persetujuan, penambahan modal bisa dilakukan sekaligus atau bertahap dalam dua tahun.
Berdasarkan perhitungan, VINS memperkirakan hasil PMTHMETD mencapai Rp19,57 miliar dengan asumsi harga rata-rata saham Rp134 per lembar selama 25 hari perdagangan terakhir sejak 1 Oktober 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan memperkuat permodalan, termasuk meningkatkan kemampuan perusahaan menanggung risiko sendiri serta memperbaiki rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC).
Perseroan juga berencana menempatkan dana hasil PMTHMETD ke berbagai instrumen investasi seperti deposito, reksa dana, obligasi, dan instrumen investasi lain dengan manajemen risiko yang memadai.
Manajemen menjelaskan, setelah pelaksanaan private placement ini, total aset perseroan diproyeksikan naik 7,32%, sementara ekuitas meningkat 9,54% dibanding posisi 30 Juni 2025.
Peningkatan ini terutama akan berasal dari aset investasi yang didanai hasil penerbitan saham baru. Di sisi lain, rasio liabilitas terhadap ekuitas juga diperkirakan membaik dari 0,30x menjadi 0,28x.
Namun, dari sisi profitabilitas, laba per saham (earnings per share/EPS) diperkirakan turun dari Rp11,51 menjadi Rp10,47 per saham. Penurunan tersebut disebabkan bertambahnya jumlah saham yang beredar setelah penerbitan baru.
Pelaksanaan PMTHMETD juga berpotensi menimbulkan dilusi kepemilikan saham eksisting hingga maksimal 9,09%. Meski begitu, jumlah saham yang dimiliki investor tidak berubah, hanya persentasenya yang berkurang akibat bertambahnya total saham beredar.
Saat ini, PT Victoria Investama Tbk menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 79,40%. Selain itu, ada Aldo Jusuf Tjahaja dengan 0,74% dan masyarakat sebesar 19,86%. Setelah PMTHMETD, porsi kepemilikan Victoria Investama akan turun menjadi 72,19%, Aldo Jusuf Tjahaja menjadi 0,67%, dan masyarakat 18,05%. Sementara investor baru PMTHMETD akan memiliki 9,09% saham.
Victoria Insurance menegaskan calon investor baru masih dalam proses penentuan. “Saham baru Perseroan akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa investor yang belum ditentukan pada saat ini,” tulis manajemen.
Perseroan berharap penambahan modal ini dapat memperkuat kinerja keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis asuransi ke depan.
