STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street kembali kompak ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari Senin (12/9) waktu setempat. Menurut Dimas wahyu – analis Bahana Sekuritas, penguatan Bursa AS karena masih didorong oleh kenaikan saham sektor energi dan teknologi.
“Selain itu, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis data CPI AS bulan agustus yang akan dirilis pekan ini,” ujarnya, dalam laporan riset di Jakarta, Selasa (13/9).
Hariyanto Wijaya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menambahkan, Indeks ekuitas AS ditutup lebih tinggi pada hari Senin lantaran investor menunggu data inflasi AS pada hari Selasa. Pasalnya, ini merupakan titik data utama terakhir sebelum pertemuan FOMC yang akan digelar tanggal 20-21 September 2022.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, lanjut Hariyanto, diperkirakan turun 0.1% MoM di bulan Agustus. Ini berpotensi menandai penurunan bulanan pertama sejak Mei 2020.
Secara tahunan, kata dia, IHK AS diproyeksikan meningkat 8.1% YoY, turun dari 8.5% YoY di bulan Juli. Kendati begitu, ini masih jauh di atas target 2% Fed. “Di sisi data, survei oleh Fed New York menunjukkan konsumen mengantisipasi tingkat inflasi tahunan akan turun menjadi 5.7% YoY setahun dari sekarang, mencapai level terendah sejak Oktober 2021,” papar Hariyanto.
Maxi Liesyaputra, Research Analyst BNI Sekuritas, mengemukakan hal senada. “Ketiga bursa tersebut mengalami kenaikan yang signifikan. ” jelasnya.
Kemarin Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup menguat 0,71%. Hal yang sama juga terjadi dengan S&P 500 dimana mengalami kenaikan 1,06%. Sementara itu, indeks Nasdaq terkerek lebih tinggi sebesar 1,27%.