STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) akan melakukan pembelian kembali saham (PKS) sebesar 2% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Gaby Diovani, Sekretaris Perusahaan AMAR dalam laporan keterbukaan informasi, Jumat (25/5), menjelaskan, rencana PKS ini akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) AMAR pada 20 Juni 2023.
“Dana yang disiapkan untuk program PKS sebesar Rp120 miliar. PKS AMAR dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan, sejak disetujuinya rencana tersebut oleh pemegang saham dalam RUPSLB Perseroan,” katanya.
Menurut Gaby, program PKS dimulai pada 20 Juni 2023. Pemebelian kembali saham SILO dilakukan melalui perdagangan di BEI.
Sebagai informasi, selaku bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, AMAR membukukan peningkatan profitabilitas sebesar 491% pada triwulan I 2023. Dengan kenaikan ini, AMAR membukukan laba bersih Rp34,43 miliar.
Pada triwulan I 2023, total aset AMAR meningkat sebesar 5,73% dibandingkan kuartal sebelumnya. Penyaluran kredit tumbuh 6,16% menjadi Rp2,40 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2022.
Pertumbuhan aset tersebut tak lepas dari kesuksesan platform pinjaman digital Tunaiku, yang memberikan kontribusi sebesar 71,55% dari total penyaluran kredit atau setara dengan Rp1,72 triliun.
Asal tahu saja, pemenuhan modal inti minimal Rp3,1 triliun pada Desember 2022 telah memperkuat fondasi perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan dan menyediakan solusi keuangan digital pada tahun 2023.
Menurut data StockWatch, Jumat (26/5), hingga pukul 10.19 WIB, harga saham AMAR di Pasar Reguler terpantau stabil di posisi Rp316 per saham.