STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Adi Pratomo Aryanto,Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan, pihaknya melakukan penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan saham 42 emiten di pasar regular dan pasar tunai Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai sesi pertama, Selasa (1/8).
Suspensi ke-42 saham di atas, menurut Adi, karena para emiten tersebut belum menyampaikan laporan keuangan per 31 Maret 2023 dan belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut.
Adi mengatakan, BEI telah memberikan peringkatan tertulis III dan tambahan denda Rp150 juta kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan Maret 2023 dan belum melakukan pembayaran denda itu.
Berdasarkan catatan Bursa, jelas Adi, hingga batas akhir tanggal 29 Juli 2023, ke – 42 emiten di atas belum menyampaikan laporan keuangan interim per 31 Maret 2023 berikut denda atas keterlambatan itu.
Menurut Adi, ke-42 emiten tersebut adalah PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), PT Golden Plantation Tbk (GOLL), PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI), PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI), PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI), PT Aksara Global Development Tbk (GAMA), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS), dan PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB).
Selain itu, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY), PT Cowell Development Tbk (COWL), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), PT Steadfast Marine Tbk (KPAL), PT Nusantara Inti Corpora
Tbk (UNIT), PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Nipress Tbk (NIPS), PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), PT Golden Flower Tbk (POLU), PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL), PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL), PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME), PT Polaris Investama Tbk (PLAS), dan PT Siwani Makmur Tbk (SIMA).