STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Oktober 2023 inflasi tahunan atau year on year (yoy) sebesar 2,56% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115,64. Adapun inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 0,17%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,4%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,85%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,16%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,89%.
Sementara kelompok kesehatan sebesar 2,04%, kelompok transportasi sebesar 1,20%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,50%, kelompok pendidikan sebesar 1,99%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,21%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,67%.
Menurut Puji, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan, Bangka Belitung yakni sebesar 5,43%. Komoditas penyumbang inflasi pada kota tersebut adalah tarif angkutan udara dengan andil sebesar 1,15%, ikan segar 0,98%, beras 0,91%, rokok kretek filter 0,31%, dan daging ayam sebesar 0,28%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Jayapura, Papua yakni sebesar 1,43%.