STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menggelar Program BTN Santri Developer Kebangsaan, kali ini menyambangi Pondok Pesantren Dar El Hikmah di Pekanbaru, Riau. Program ini merupakan bagian dari upaya BTN untuk melahirkan entrepreneur handal di bidang properti, khususnya dari kalangan santri.
Program yang bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama Circle (NU Circle) ini menyasar santriwan dan santriwati, serta peserta dari organisasi pemuda lintas agama. BTN berharap program ini mampu mencetak developer berkualitas yang siap mendukung pengembangan sektor properti di Indonesia.
Direktur Finance BTN, Nofry Rony Poetra, dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme peserta. “Tujuan dari BTN Santri Developer adalah memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santri, agar mereka dapat menjadi entrepreneur yang handal. Kami juga berharap program ini dapat meningkatkan kerja sama bisnis dengan BTN, baik dalam hal pembiayaan maupun Dana Pihak Ketiga,” ungkap Nofry di Pekanbaru, Jumat (23/8).
Selama program pelatihan yang berlangsung dari tanggal 23-30 Agustus 2024, peserta tidak hanya menerima materi di kelas, tetapi juga akan melakukan kunjungan ke lokasi proyek binaan BTN sebagai percontohan. “Materi yang diberikan sangat komprehensif, berlandaskan pada 4 pilar utama bisnis properti, yaitu Tanah dan Lingkungan (Land & Environment), Hukum (Legal), Pembiayaan (Capital), dan Keterampilan (Skillset),” tambah Nofry.
Program BTN Santri Developer Kebangsaan bertujuan untuk menangkap peluang besar di sektor properti, mengingat kebutuhan rumah di Indonesia yang masih sangat tinggi. Tercatat, ada 12,71 juta backlog perumahan, dan 47% di antaranya didominasi oleh kaum muda. Selain itu, setiap tahun ada tambahan 700-800 ribu keluarga baru, di mana 38,3% rumah tangga masih menghuni rumah yang tidak layak.
“Kami berharap para alumnus program ini dapat berkontribusi dalam mendorong program perumahan nasional dan meningkatkan perekonomian bangsa,” ujar Nofry.
BTN terus berupaya mendukung sektor properti, baik dari sisi supply maupun demand. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen BTN untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pengembang perumahan di Indonesia. Nofry menyebut, alumni yang tergabung dalam Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) telah sukses mengembangkan beberapa proyek perumahan, seperti di Banjarnegara dan Magelang. Mereka bahkan merencanakan proyek di beberapa daerah lain seperti Purwokerto, Banyumas, Malang, Pekalongan, dan Solo, dengan luas proyek sekitar 5 hektare.
BTN juga tidak akan berhenti di Pekanbaru. Program Santri Developer Kebangsaan ini akan terus diperluas ke kota-kota lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Program ini telah sukses dilaksanakan pertama kali pada tahun 2020 dan terus berlanjut hingga sekarang. Hingga kini, program ini telah menghasilkan 242 alumni yang terpilih melalui seleksi ketat.
“Kami membuka lebar kerja sama dengan organisasi atau komunitas lain yang memiliki kepedulian yang sama dengan BTN, yaitu mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan kualitas SDM di sektor properti tanah air,” lanjut Nofry.
BTN juga sedang menjajaki kerja sama dengan Muhammadiyah untuk program serupa, dengan harapan lebih banyak developer muda yang bisa berkontribusi untuk pembangunan sektor perumahan.
Ketua Umum Nahdlatul Ulama Circle, Dr. R. Gatot Prio Utomo, menambahkan bahwa NU Circle ingin membangkitkan potensi umat dalam konteks ekonomi, terutama di sektor properti. “Hal yang unik dari pelatihan ini adalah 15-20% peserta berasal dari organisasi lintas agama. Efeknya, mereka bisa saling berkolaborasi di luar sana,” katanya.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekanbaru, H. Amran Suardi, mengaku merasa terhormat menjadi tuan rumah acara ini. “Kami siap untuk menyukseskan Program Santri Developer Kebangsaan,” tutupnya.