STOCKWATCH.ID (DOHA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN semakin serius mendukung program sejuta rumah pemerintah. Melalui kerja sama strategis dengan AlQilaa International Group asal Qatar, BTN optimistis kinerja keuangan perusahaan, khususnya dalam pembiayaan KPR bersubsidi, akan semakin positif.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa proyek ini akan membawa dampak luas bagi perekonomian nasional. Tak hanya untuk sektor perumahan, tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan industri konstruksi dan perbankan.
“Proyek ini akan berkontribusi besar terhadap target pembangunan nasional serta percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi,” tutur Nixon.
Ia juga menekankan bahwa dukungan dari investor asing seperti AlQilaa sangat penting untuk memperkuat pendanaan program Tiga Juta Rumah yang diusung Presiden Prabowo. Dengan tambahan dana dari luar negeri, backlog perumahan nasional yang masih tinggi bisa dikurangi secara bertahap.
BTN tidak hanya ingin menjadi penyalur KPR dan pembiayaan konstruksi, tetapi juga ingin mengedukasi masyarakat soal pentingnya memiliki rumah. Nixon menyebut, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga fondasi untuk kehidupan pribadi dan keluarga yang lebih stabil.
Sebagai bank dengan posisi kelima terbesar di Indonesia, BTN mencatatkan total aset yang diperkirakan mencapai Rp500 triliun tahun ini. BTN juga menjadi pemimpin pasar di segmen KPR, dengan pangsa pasar sebesar 39%.
Sejak 1976, BTN telah menyalurkan lebih dari 5,6 juta unit KPR. Menariknya, sekitar 2,2 juta unit di antaranya direalisasikan hanya dalam 10 tahun terakhir.
Sementara itu, AlQilaa International Group merupakan perusahaan besar asal Qatar yang berdiri sejak 2012. Bisnisnya beragam, mulai dari properti, perdagangan, ekspor-impor, hingga pengembangan aplikasi digital dan jasa konsultansi bisnis. Grup ini juga punya mitra dari berbagai negara, termasuk lembaga ternama di Qatar.
Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani yang memimpin AlQilaa juga bertindak sebagai Perwakilan Kerajaan Qatar. Ia adalah tokoh kunci dalam kerja sama ini.
Sebelumnya, pada 8 Januari 2025, Presiden Prabowo menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dengan Sheikh Abdulaziz. Dalam MoU itu, investor Qatar sepakat untuk membangun satu juta unit rumah sebagai tahap awal program besar ini.
Sheikh Abdulaziz menyampaikan bahwa dukungan dari Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Thani, sangat besar terhadap Indonesia. Menurutnya, Qatar dan Indonesia punya hubungan erat, sehingga mereka siap membantu pembangunan di berbagai sektor, termasuk dunia usaha.
Langkah strategis ini tak hanya memperkuat kerja sama internasional, tapi juga menjadi harapan baru bagi jutaan masyarakat Indonesia untuk bisa memiliki rumah sendiri.