STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak melemah pada penutupan perdagangan Kamis sore (20/2/2025) waktu setempat. Sentimen negatif datang dari ancaman tarif baru yang digaungkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
Mengutip CNBC International, Trump berencana mengenakan tarif impor untuk mobil, chip, dan obat-obatan mulai 2 April 2025. Namun, ia belum mengungkapkan apakah kebijakan ini akan menyasar negara tertentu atau berlaku secara umum.
Dari Jepang, indeks Nikkei 225 anjlok 1.24% ke 38.678,04. Indeks Topix juga turun 1.18% menjadi 2.734,60. Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan yen ke level 150,52 per US$ akibat ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan.
Korea Selatan juga terkena dampaknya. Indeks Kospi turun 0.65% ke 2.654,06, sedangkan Kosdaq melemah 1.28% ke 768,27.
Di China, indeks CSI 300 tergelincir 0.29% ke 3.928,90. Sementara itu, Hang Seng di Hong Kong ambles 1.60% ke 22.576,98.
Bursa Australia juga tak lepas dari tekanan. Indeks S&P/ASX 200 jatuh 1.15% ke 8.322,80. Ini menjadi penurunan empat hari berturut-turut, diperparah oleh angka pengangguran Australia yang naik ke 4.1% pada Januari.
Di India, indeks Nifty 50 turun 0.15%, sementara BSE Sensex melemah 0.31% pada pukul 14.15 waktu setempat.