STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) atau disebut Allo Bank meraih kinerja positif sepanjang tahun 2024. Allo Bank membukukan laba bersih sebesar Rp467,10 miliar (Rp21,50 per saham) pada 2024. Hasil ini tumbuh 5,07% dibandingkan laba bersih Allo Bank sebesar Rp444,57 miliar (Rp20,46 per saham) pada 2023.
Mengutip laporan keuangan Allo Bank di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2/2025), pendapatan bunga bersih meningkat 7,69%, dari Rp1,04 triliun pada 2023 menjadi Rp1,12 triliun di tahun 2024.
Perseroan mencatat total pendapatan operasional lainnya sebesar Rp329,39 miliar pada 2024, melambung 167,93%, dari Rp122,94 miliar pada 2023. Pendapatan ini berasal dari provisi dan komisi yang naik 194,85% dari Rp6,60 miliar menjadi Rp19,46 miliar. Kemudian, pendapatan administrasi dan denda meningkat 227,68% dari Rp57,59 miliar menjadi Rp188,71 miliar. Keuntungan penjualan efek-efek naik 84,88% menjadi Rp69,09 miliar dari Rp37,37 miliar, dan lain-lain neto tercatat Rp52,12 miliar, naik 147,95% dari Rp21,02 miliar.
Kendati beban operasional lainnya meningkat sebesar 37,14% dari Rp535,83 miliar menjadi Rp734,82 miliar, pendapatan operasional Allo Bank tetap tumbuh 4,04%, yaitu dari Rp575,56 miliar pada 2023 menjadi Rp598,82 miliar di akhir 2024.
Kredit yang disalurkan Allo Bank tercatat sebesar Rp7,478 triliun pada akhir 2024, naik 1,25% dari Rp7,386 triliun pada 2023.
Adapun posisi ekuitas Allo Bank naik 5,52% menjadi Rp7,26 triliun pada akhir tahun 2024, dari Rp6,88 triliun pada akhir Desember 2023. Aset Allo Bank naik 9,65% dari dari Rp12,75 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp13,98 triliun per 31 Desember 2024. Sementara jumlah liabilitas Perseroan naik 14,67% dari Rp5,86 triliun per 31 Desember 2023 menjadi Rp6,72 triliun pada akhir Desember 2024.
