STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Kamis (22/12) waktu setempat. Pelemahan Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu dipicu oleh kekhawatiran kalangan investor terkait pengetatan moneter lebih lanjut dari bank sentral di seluruh dunia akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.
AS mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,2% secara kuartalan pada kuartal III-2022, melebihi perkiraan. Inggris mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 1,9% YoY pada kuartal III-2022, di bawah ekspektasi.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 348,99 (1,05%) menjadi 33.027,49. Indeks S&P 500 melonjak 56,05 poin (1,45%)menjadi 3.822,39. Indeks komposit Nasdaq anjlok 233,25 poin (2,18%) menjadi 10.476,12.