STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 300 miliar. Langkah ini diambil untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan menyesuaikan struktur permodalan perusahaan.
Direksi CNMA dalam laporan keterbukaan informasi, Kamis (13/2/2025), mengemukakan, buyback ini akan dilakukan secara bertahap melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan membatasi harga pembelian kembali saham hingga maksimum Rp270 per lembar.
Direksi CNMA menargetkan pelaksanaan buyback akan berlangsung paling lama 12 bulan setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Jika RUPST digelar pada 24 Maret 2025, maka batas akhir buyback adalah 24 Maret 2026.
“Pelaksanaan buyback ini mempertimbangkan kondisi likuiditas dan permodalan perseroan serta mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku,” demikian disampaikan Direksi CNMA dalam keterbukaan informasi.
Perseroan menyebutkan, jumlah maksimum saham yang dapat dibeli kembali tidak akan melebihi 2,48% dari modal yang ditempatkan. Sementara itu, jumlah saham free float akan tetap di atas batas minimum 7,5% sesuai regulasi.
Keputusan buyback ini diambil karena harga saham saat ini dianggap belum mencerminkan nilai dan prospek perusahaan yang sebenarnya. Dengan buyback, perseroan berharap dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, selain dari pembagian dividen.
Dana untuk buyback akan bersumber dari kas internal perusahaan. Direksi menegaskan tidak akan menggunakan hasil penawaran umum, pinjaman, atau utang dalam bentuk apa pun.
Dari sisi keuangan, buyback ini diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan maupun operasional perusahaan. Aset dan ekuitas perseroan mungkin mengalami penurunan sebesar nilai buyback, tetapi tidak akan mengganggu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
Jadwal buyback sudah disiapkan. Pemberitahuan ke OJK dilakukan pada 5 Februari 2025, diikuti pengumuman keterbukaan informasi ke BEI pada 13 Februari 2025. RUPST diperkirakan digelar pada 24 Maret 2025. Jika disetujui, buyback akan berlangsung selama 12 bulan ke depan.
Dalam aksi korporasi ini, CNMA menunjuk PT Indopremier Sekuritas sebagai anggota bursa yang bertugas menjalankan transaksi.
Buyback Saham Tidak Berdampak Signifikan pada Keuangan Perusahaan
Direksi CNMA menegaskan buyback tidak akan berdampak negatif terhadap bisnis dan pertumbuhan perusahaan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk menjalankan operasional dan pengembangan usaha, termasuk buyback. Biaya buyback juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran operasional.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024 total aset tetap di angka Rp7,19 triliun setelah buyback. Total ekuitas tercatat Rp4,82 triliun, sementara laba bersih mencapai Rp529,77 miliar. Return on Assets (ROA) berada di level 7,4%, sedangkan Return on Equity (ROE) sebesar 11,0%.
Laba per saham juga tidak mengalami perubahan besar. Sebelum buyback, laba per saham tercatat Rp6,36, dan setelah buyback menjadi Rp6,51.
Biaya administrasi buyback termasuk dalam dana yang akan dikeluarkan, dengan total sebesar Rp300 miliar. “Analisis di atas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dengan adanya buyback terhadap indikator keuangan perseroan,” demikian keterangan dalam laporan tersebut.
Buyback diharapkan meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental perusahaan. Selain itu, buyback memberi fleksibilitas dalam pengelolaan modal jangka panjang. Saham yang dibeli kembali bisa dijual di masa mendatang dengan harga optimal jika perusahaan membutuhkan tambahan modal.
Saham hasil buyback akan menjadi saham treasury selama maksimal tiga tahun setelah buyback selesai. Pengalihan saham treasury akan mengikuti ketentuan POJK 29/2023, termasuk melalui perdagangan di BEI atau di luar BEI tanpa perlu persetujuan RUPS.
Pengalihan saham treasury akan dilakukan setelah 30 hari sejak buyback selesai. Penjualan saham tidak bisa dilakukan bersamaan dengan masa buyback. Harga jual saham minimal sama dengan harga rata-rata pembelian kembali dalam 90 hari terakhir sebelum penjualan, dengan diskon maksimal 7,5%.