STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia mencatatkan performa luar biasa pada penutupan perdagangan hari Jumat sore (18/10/2024) waktu setempat. Lonjakan ini dipimpin oleh pasar China daratan dan Hong Kong setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga Negeri Tirai Bambu Tersebut melampaui ekspektasi, memberikan angin segar bagi para investor.
Mengutip CNBC International, pertumbuhan ekonomi China atau produk domestik bruto (PDB) tercatat naik 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun sedikit di bawah pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,7%, angka ini tetap lebih tinggi dari prediksi para ekonom. Namun, pertumbuhan ini belum mencapai target tahunan sebesar 5% yang ditetapkan pemerintah China.
Data ekonomi lainnya dari China juga memberikan dorongan positif. Penjualan ritel tumbuh 3,2% secara tahunan, melampaui ekspektasi analis. Selain itu, produksi industri juga tumbuh lebih cepat dari perkiraan, naik 5,4%. Namun, harga rumah di China turun 5,8% pada September, lebih besar dibanding penurunan 5,3% pada bulan Agustus.
Indeks CSI 300 di China mengalami peningkatan sekitar 3,62% dan ditutup di level 3.925,23. Bahkan, indeks ini sempat menyentuh kenaikan hingga 5,5% dalam sesi perdagangan. Pasar Hong Kong juga mencatatkan penguatan serupa. Indeks Hang Seng naik 3,61%, memperkuat sentimen positif di pasar Asia.
Di sisi lain, Jepang melaporkan inflasi utama pada September sebesar 2,5%, sementara inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan segar, naik 2,4% dari tahun sebelumnya. Angka ini sedikit di atas perkiraan. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis 0,18% menjadi 38.981,75, dan indeks Topix juga naik sedikit di level 2.688,97.
Namun, tidak semua pasar Asia mengalami penguatan. Di Korea Selatan, indeks Kospi justru turun 0,59% menjadi 2.593,85, sementara indeks Kosdaq turun lebih tajam, sebesar 1,55% ke level 753,22. Australia juga melemah, dengan indeks S&P/ASX 200 turun 0,87%, ditutup di level 8.283,2.