Rabu, Oktober 9, 2024
33.4 C
Jakarta

Desember 2022, Neraca Perdagangan Surplus US$3,89 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$3,89 miliar pada Desember 2022. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$5,61 miliar, tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,72 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Desember 2022 mencapai US$23,83 miliar, sementara impor sebesar US$19,94 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Senin (16/1), ekspor nonmigas Indonesia pada Desember 2022 mencapai US$22,35 miliar, turun 2,73% dari bulan sebelumnya, namun melonjak 4,99% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Desember 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Desember 2022 mencapai US$291,98 miliar, tumbuh 26,07% jika dibandingkan periode sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas naik 25,80% menjadi US$275,96 miliar selama Januari-Desember 2022.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Desember 2022 dibandingkan November 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$483,1 juta (9,44%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada nikel dan barang daripadanya sebesar US$220 juta (41,50%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Desember 2022 naik 16,45% dibanding periode sama 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan naik 10,52% serta eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 71,22%.

Ekspor nonmigas Desember 2022 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$5,79 miliar, disusul Jepang US$2,08 miliar dan Amerika Serikat US$2,06 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$4,28 miliar dan US$1,64 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Desember 2022 mencapai US$19,94 miliar, maik 5,16% dibandingkan November 2022, namun turun 6,61% jika dibandingkan dengan Desember 2021.

Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas Desember 2022 mencapai US$16,74 miliar, naik 3,60% dibandingkan November 2022, namun turun 6,87% dibandingkan Desember 2021.

Adapun nilai impor migas pada Desember 2022 sebesar US$3,20 miliar, naik 14,15% dibandingkan November 2022, namun turun 5,23% dibandingkan Desember 2021.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Desember 2022 dibandingkan November 2022 adalah serealian sebesar US$178,8,2 juta (66,03%). Sementara penurunan terbesar adalah plastik dan barang dari plastik senilai US$124,3 juta (14,46%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-Desember 2022 adalah Cina senilai US$67,16 miliar, Jepang US$17,08 miliar, dan Thailand US$10,85 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$32,85 miliar dan Uni Eropa US$11,63 miliar.

Artikel Terkait

Perkuat Sektor Pendidikan dan Kesehatan, Presiden Jokowi Tetapkan Dua Kawasan Ekonomi Khusus

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan...

Survei Penjualan Eceran September 2024 Diperkirakan Tumbuh 4,7%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Kinerja penjualan eceran diperkirakan tetap tumbuh...

Presiden Jokowi: Optimisme dan Hilirisasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini