STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Astra International Tbk (ASII) telah mengumumkan kepada publik terkait rencana ekspansi Perseroan dengan merambah bisnis kendaraan listrik. Sebagai bagian dari langkah ini, ASII segera melakukan penambahan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk memastikan bahwa langkah ekspansi ini adalah keputusan yang tepat dan benar-benar mampu mendatangkan cuan bagi perusahaan, ASII telah lebih dulu melakukan studi kelayakan bisnis. Perseroan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan (KJPP SRR) sebagai penilai independen.
Berdasarkan ringkasan laporan studi kelayakan yang dikeluarkan oleh KJPP SRR pada tanggal 20 Maret 2024 terungkap bahwa rencana penambahan kegiatan usaha ASII adalah layak untuk dilaksanakan. Ini mengindikasikan potensi yang besar bagi ASII untuk berkembang lebih lanjut di sektor kendaraan listrik.
“Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima terkait rencana Penambahan Kegiatan Usaha Perseroan dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan, KJPP SRR berpendapat bahwa rencana Penambahan Kegiatan Usaha adalah layak,” kata perwakilan dari KJPP SRR dalam keterbukaan informasi yang dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/3/2024)..
Hal ini tentu menjadi langkah penting bagi ASII dalam memperluas portofolio bisnisnya dan menyediakan solusi yang lebih. “Hasil kriteria kelayakan dari rencana Penambahan Kegiatan Usaha adalah Net Present Value sebesar Rp 49,83 miliar, Internal Rate of Return sebesar 39,61%, dan Payback Period selama 5 tahun 5 bulan,” jelas pihak KJPP SRR.
Adapun ekspansi bisnis ASII di sektor kendaraan listrik antara lain mencakup layanan stasiun pengisian daya (charging station), stasiun penggantian baterai (swap battery station), reparasi baterai, dan pengumpulan baterai EV. Dalam upaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, ASII berencana untuk menyelenggarakan beberapa kegiatan tambahan.
“Saat ini, Perseroan menjual 6 model mobil battery electric (BEV) dan 13 model mobil hybrid electric (HEV) di Indonesia, di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW,” ungkap Manajemen ASII. Selain itu, ASII juga telah memasarkan sepeda motor Listrik EM1 e, di bawah merek Honda,” terang Manajemen ASII.
Menyikapi rencana ekspansi ini, Manajemen ASII telah mempersiapkan tenaga ahli yang diperlukan untuk mendukung Penambahan Kegiatan Usaha. “Tenaga ahli tersebut berasal dari internal perusahaan, sehingga tidak akan menimbulkan biaya tambahan bagi ASII dalam proses rekrutmen,” jelas Manajemen.
Selain manfaat dari segi operasional, rencana ekspansi ini juga diyakini mampu memberikan dampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. “Dengan dijalankannya rencana Penambahan Kegiatan Usaha, laba usaha Perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,024% dan laba bersih Perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,017% karena adanya pendapatan tambahan dari rencana Penambahan Kegiatan Usaha,” tambah Manajemen ASII.
Untuk memuluskan rencana ekspansi ini, ASII akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 30 April 2024. RUPST ini diharapkan dapat menjadi forum yang tepat untuk membahas dan menyetujui langkah-langkah ASII dalam memperluas bisnisnya ke ranah kendaraan listrik.