STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sebanyak 308 juta saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) ditawarkan ke investor publik dalam Penawaran Umum Perdana melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Januari 2023 – 2 Februari 2023. Jumlah saham yang ditawarkan mencapai 20,03% dari modal disetor PACK setelah IPO saham. Penawaran awal saham MEDS dimulai pada 12-17 Januari 2023.
Dalam prospektus rencana IPO saham yang diumumkan, Kamis (12/1), Direksi PACK mengemukakan, harga perdana PACK antara Rp110-162 per saham. Dari IPO saham,calon emiten di bidang industri percetakan digital untuk kemasan fleksibel ini akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp49,896 miliar.
Bersamaan dengan IPO saham, PACK juga menerbitkan 61,60 juta waran seri I. Setiap pemegang lima saham baru hasil IPO memperoleh satu waran. Setiap memegang satu waran seri I berhak membeli satu saham PACK. Harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian.
Menurut Direksi PACK, sebesar 21% dana IPO saham untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) guna pengembangan sistem informasi dan teknologi. Sisa dana IPO saham sebesar 79% dan dana dari pelaksanaan waran seri I, selusuhnya untuk modal kerja Perseroan.
Saham PACK bernominal Rp10 per unit itu akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2023. Diharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO PACK pada 27 Januari 2023.
Perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan Rp705,95 juta (Rp123.547 per saham) per Juli 2022. Padahal pada periode sama 2021, PACK merugi Rp1,97 miliar (Rp393.208 per saham).
Penjualan PACK naik 40,97% menjadi Rp26,22 miliar per Juli 2022, dari Rp18,60 miliar per Juli 2021. Adapun laba kotor PACK tumbuh 30,24% menjadi Rp6,03 miliar dari Rp4,63 miliar, kendati beban pokok meningkat 44,52% menjadi Rp20,19 miliar per Juli 2022.
Total aset Perseroan naik 13% dari Rp36,58 miliar pada 2021 menjadi Rp41,34 miliar per Juli 2022. Ekuitas PACK berhasil tumbuh 52,90%, dari Rp2,76 miliar pada 2021 menjadi Rp4,22 miliar per Juli 2022. Sementara total liabilitas PACK naik 9,79%, dari Rp33,82 miliar menjadi Rp37,13 miliar per Juli 2022.