STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih senilai Rp5,36 triliun (Rp141 per saham) pada 2022. Perolehan laba bersih tersebut mengalami penurunan 6,83% dibanding periode yang sama tahun 2021 senilai Rp5,75 triliun (Rp151 per saham).
Berdasarkan laporan keuangan UNVR per 31 Desember 2022 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/2), tergerusnya laba perusahaan seiring dengan melonjaknya harga pokok penjualan hingga 11,05% menjadi Rp22,15riliun, dari sebelumnya Rp19,6 triliun.
Naiknya harga pokok penjualan terutama disokong dari kenaikan bahan baku yang digunakan perusahaan sepanjang tahun 2022. Tercatat, biaya penggunaan bahan baku naik menjadi Rp15,97 triliun dibanding periode sepanjang tahun 2021 senilai Rp14,86 triliun.
Akan tetapi, dari sisi penjualan bersih, UNVR mencatatkan kenaikan sebesar 4,2% menjadi Rp41,21 triliun pada 2022. Ini terdiri dari kontrak pelanggan dalam negeri Rp39,47 triliun dan ekspor Rp1,74 triliun. Sebelumnya, pada 2021 UNVR mencatatkan penjualan bersih Rp39,54 triliun.
Secara rinci, pendapatan UNVR pada 2022 dikontribusi dari penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh di dalam negeri Rp26,23 triliun, naik dari tahun 2021 sebesar Rp25,32 triliun. Sementara pendapatan dari segmen makanan dan minuman senilai Rp13,23 triliun, naik dibanding tahun 2021 Rp12,52 triliun.
Perseroan juga mencatatkan harga pokok penjualan bersih Rp22,15 triliun, meningkat dari Rp19,91 triliun pada 2021. Adapun peningkatan yang dialami sebesar 11,2%.
Sementara aset UNVR per 31 Desember 2022 mencapai Rp18,31 triliun, turun 3,93% dari Rp19,06 triliun per 31 Desember 2021.