STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia merosot lebih dari 1%, pada penutupan perdagangan Jumat (21/6/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (22/6/2024) WIB. Penyebabnya adalah penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS yang kuat. Di sisi lain, harga palladium melonjak ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir.
Mengutip CNBC International, harga emas spot turun 1,7% menjadi US$2.319,95 per ons. Kontrak berjangka emas AS juga turun 1,6% menjadi US$2.331,20 per ons.
Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mengatakan penurunan harga emas ini adalah reaksi terhadap kenaikan suku bunga dan penguatan dolar AS yang terjadi setelah data terbaru dirilis.
Aktivitas bisnis di AS naik ke level tertinggi dalam 26 bulan pada bulan Juni, didorong oleh pemulihan lapangan kerja. Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal di AS turun moderat pekan lalu.
Dolar AS naik 0,2% ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh minggu. Ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun juga naik setelah data tersebut keluar.
Menurut CME FedWatch Tool, para investor saat ini memperkirakan ada kemungkinan 63% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Penurunan suku bunga ini akan mengurangi biaya peluang dalam memegang emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.