STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) menargetikan pertumbuhan pendapatan sebesar 40% tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Ronny Senjaya, Direktur Utama Graha Trans, usai pelaksanaan Seremoni Pencatatan Perdana Saham GTRA di Gedung BEI Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Menurut Ronny, target pendapatan tersebut antara lain akan ditopang oleh penambahan jumlah armada truk yang beroperasi. Tahun ini, Perseroan berencana membeli 38 unit truk menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) yang dianggarkan sekitar Rp36,825 miliar (64,80%).
Pada 2022, lanjut dia, Perseroan juga telah menambah 295 unit armada truk. Namun, saat itu seluruh armada anyar tersebut belum beroperasi secara full.
“Karena ada yang datang di awal tahun, ada pertengahan dan akhir. Tapi, 2023 seluruh truk yang kami beli tahun lalu beroperasi semuanya di bulan Januari 2022. Seharusnya peningkatan bisnis akan cukup baik di tahun ini,” jelas Ronny.
Ronny menambahkan, saat ini, GTRA mengoperasikan sebanyak 1.039 unit truk. Adapun pelanggan utama Perseroan antara lain adalah PT Inbisco Niagatama Semesta yang merupakan salah satu entitas grup PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Selanjutnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Sicepat Ekspress Indonesia, PT Kurnia Mitra Selaras dan PT Global Jet Cargo.
Dia menegaskan, kegiatan operasional GTRA yang memiliki pelanggan di bidang Fast Moving Consumer Good (FMCG) ini sudah menerapkan transport management system (TMS) yang bekerja secara online dua arah dan terintegrasi, dengan dilengkapi fitur GPS tracking, booking order dan invoicing.
“Sistem ini dapat diakses oleh customer dan perseroan melalui aplikasi Graha Transport Management System. Seluruh armada truk kami telah dilengkapi GPS tracking system yang ter-update secara real time ke TMS,” ucap Ronny.
Implementasi TMS tersebut bisa diandalkan oleh GTRA maupun pelanggan dalam upaya mengontrol pengiriman, pengelolaan order, proses bongkar muat hingga dapat mengeluarkan invoice untuk customer.
Pittoyo Adi Kriswanto, Direktur GTRA menambahkan, kenaikan pendapatan juga bakal dikontribusikan oleh kontrak baru. Saat ini, GTRA telah mengantongi empat kontrak baru. Diantaranya berasal dari Shopee Xpress Indonesia, perusahaan besar produsen gula di Cilegon, produsen bijih plastik indramayu, dan satu perusahan beras di Gresik.
“Cukup besar sih mendapatkannya, kontrak ini on call bisnis akan meningkat seiring pertumbuhan bisnis mereka. Shopee aja dalam satu bulan nilai kontraknya kurang lebih Rp4 miliar,” papar Adi.
Seiring kenaikan target pendapatan, Ronny optimistis laba Perseroan tahun ini bakal naik dua kali lipat. Adapun sepanjang tahun 2022 lalu, kata dia, laba bersih Perseroan sebesar Rp15 miliar, melesat sekitar 95% dibandingkan Rp7,7 miliar pada 2021.