STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp33,4 miliar pada kuartal pertama 2024, melesat 68,6% secara tahunan atau Year on Year (YoY. Realisasi laba bersih tersebut mencapai 30,5% dari target Perseroan sepanjang tahun ini senilai Rp109,3 miliar.
Pertumbuhan laba bersih SUNI seiring kenaikan pendapatan usaha sebesar 15,1% menjadi Rp162,7 miliar hingga akhir Maret 2024. Pendapatan usaha ini berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%. Sepanjang periode Januari – Maret 2024, volume penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing meningkat sebesar 35,6% YoY dan 117,8 kali YoY.
“Pada tahun ini Perseroan menargetkan untuk membukukan pendapatan sebesar Rp923,6 miliar,” ujar CFO dan Corporate Secretary SUNI, Freddy Soejandy, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Selaras dengan pertumbuhan laba bersih, Perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 5,7% menjadi Rp621,5 miliar jika dibandingkan kuartal empat 2023. Total liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 12,5% menjadi Rp175,5 miliar pada akhir Maret 2024. Ini disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang Perseroan sebesar Rp10,7 miliar.
Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, Perseroan mampu menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Pada triwulan satu 2024, SUNI juga bisa mempertahankan arus kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp12,3 miliar, atau meningkat sebesar 119,0% YoY.
Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra, menyatakan keberhasilan Perseroan membukukan peningkatan kinerja selama triwulan satu 2024 merupakan hasil dari implementasi beberapa langkah strategis. “Kami semakin optimistis untuk mencapai target Perseroan pada tahun 2024 ini dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya,” jelasnya.
Ia menambahkan “Pada tahun ini Perseroan masih akan fokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Perseroan menargetkan fasilitas plant 2 RTM ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing secara nasional”.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono mengatakan pada tahun ini Perseroan akan melanjutkan proses pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree. Ini adalah Langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Synergy Manufacturing (PSM). PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.
“Ditargetkan, PSM sudah mulai beroperasi dan berkontribusi bagi kinerja Perseroan pada kuartal ke-4 tahun ini,” tambah Bambang.