STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia gagak bangkit pada penutupan perdagangan Jumat (23/6/2023) waktu setempat atau Sabtu (24/6/2023) WIB. Jatuhnya harga komoditas ini gegara masih syok dengan kebijakan Bank Sentral Inggris yang mendongkrak suku bunga hingga 50 basis poin.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup terpangkas 35 sen, atau sekitar 0,5%, menjadi US$69,16 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2023 berkurang 29 sen, atau sekitar 0,4%, menjadi US$73,85 per barel di London ICE Futures Exchange.
Bank of England meningkatkan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 25 basis poin. Kebijakan serupa diikuti oleh Bank Sentral Swiss dan Bank Sentral Norwegia pada Kamis (22/6/2023). Kenaikan suku bunga ini dikhawatirkan dapat memperlambat prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes terungkap bahwa jumlah fasilitas pemboran minyak mentah yang aktif di Amerika Serikat turun delapan pekan beruntun,. Adapun minggu ini berkurang enam jadi 546. Ini merupakan jumlah terendah sejak April 2022.