STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Saham PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/1/2024). Pada saat pembukaan perdagangan, saham GRPH langsung terkoreksi 22,33% menjadi Rp83 dari harga perdana sebesar Rp103 per saham.
Pada pukul 9.05 WIB, GRPH kembali anjlok di level Rp67 per saham atau turun 34,95% dari harga penawaran umum perdana saham alias intial public offering (IPO) di Rp103 per saham. Ini menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
Volume perdagangan saham GRPH di pasar regular mencapai 52,19 juta dengan nilai transaksi Rp3,64 miliar. Frekuensi perdagangannya sebanyak 3.110 kali. Adapun kapitalisasi pasar Griptha Putra Persada tercatat senilai Rp67 miliar.
GRPH menjadi emiten ke-8 tahun 2024 atau perusahaan tercatat ke- 911 di BEI. Perseroan menjual sebanyak 200 juta saham baru yang merupakan saham biasa. Itu mencapai 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO saham. Harga perdana saham GRPH dipatok di level Rp103 per saham. Dari aksi korporasi tersebut, emiten perhotelan itu meraup dana segar sebesar Rp20,60 miliar.
Dana hasil IPO tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 48,76% akan digunakan untuk peningkatan saran hotel. Sekitar 4,13% untuk pembuat empat gerai serta peralatan dan perabotan cepat saji dengan nama The Flamexpress, sebesar 3,36% dimanfaatkan untuk biaya sewa empat lokasi gerai baru The Flamexpress selama satu tahun, dan sisanya untuk modal kerja GRPH.
Griptha Putra Persada (GRPH) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang hotel berbintang, restoran dan jasa penyelenggara pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE) di Kota Kudus, Jawa Tengah. Bisnis GRPH terbagi dua segmen usaha yakni hotel dan restoran.Perseroan mengoperasikan Hotel Griptha yang menjadi hotel terbesar dengan luasan 1,1 hektare dan satu-satunya hotel bintang 4 di Kota Kudus serta menjadi ikon kota Kudus. (