STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan (10-14 Maret 2025) mengalami koreksi sebesar 82,581 poin atau turun 1,25%, yaitu dari 6.598,212 ke level 6.515,631. Sementara kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini juga turun, yaitu dari Rp11.426.565 triliun pada 10 Maret 2025 menjadi Rp11.264.215 triliun pada 14 Maret 2025.
Seiring penurunan IHSG dan kapitalisasi pasar, ada 5 saham mencatat penurunan terbesar atau top losers pada pekan ini. Adapun 5 saham emiten berbesar di Top Losers pekan ini (10-14 Maret 2025) adalah PT Remala Abadi Tbk (DATA), PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC).
Menurut data RTI Business, dalam sepekan harga saham DATA turun Rp745 atau melemah 41,16% menjadi Rp1.065 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 195.2 juta unit senilai Rp245,5 miliar. Frekuensi transaksi saham emiten layanan internet, jaringan, dan solusi TI melalui teknologi serat optik dan nirkabel ini sebanyak 56.998 kali. Net foreign sell (NFS) di saham DATA tercatat Rp23,8 miliar.
Posisi kedua, ditempati oleh saham LABA yang melemah Rp46 atau turun 22,12% menjadi Rp162 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 287,9 juta unit senilai Rp49,8 miliar. Frekuensi transaksi saham emiten bidang baja dan produk turunannya ini sebanyak 42.107 kali. Net foreign sell (NFS) di saham LABA tercatat Rp4 miliar.
Berikut, saham RATU turun Rp1.250 atau tergerus 19,76% menjadi Rp5.075 per saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 67,3 juta unit senilai Rp365,5 miliar dengan frekuensi sebanyak 36.853 kali. Net foreign buy (NFB) di saham emiten pengelola investasi di sektor minyak dan gas ini tercatat sebesar Rp105,5 miliar.
Keempat diduduki saham ELIT yang melemah Rp40 atau turun 16,67% menjadi Rp200 per unit. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 287,3 juta unit senilai Rp63,7 miliar. Frekuensi transaksi saham ELIT sebanyak 34.787 kali. Net foreign buy (NFB) di saham emiten penyedia layanan terkelola di bidang TI, khususnya dalam teknologi pusat data virtual ini tercatat sebesar Rp174,7 juta.
Terakhir (kelima), saham BRRC melorot Rp11 atau turun 16,42% menjadi Rp56 per saham. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 276,6 juta unit senilai Rp18,3 miliar dengan frekuensi sebanyak 17.249 kali transaksi. Net foreign buy (NFB) di saham emiten bidang produsen tepung roti ini senilai Rp26,8 juta.