Senin, Januari 13, 2025
30.4 C
Jakarta

Minahasa Hebat Incar Pertumbuhan Pendapatan 34% pada 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) mengincar pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 34% menjadi Rp 65,40 miliar pada 2024.

Adapun sepanjang tahun lalu, perusahaan real estate yang berbasis di Minahasa – Sulawesi Utara itu, mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 37,50 miliar. Angka ini naik 10,75% dari pendapatan tahun 2023 sebesar Rp33,86 miliar. Kenaikan pendapatan bersih ini antara ditopang oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi secara masif. Ini meningkatkan daya beli masyarakat yang didukung dengan percepatan proses pembangunan unit-unit rumah yang siap untuk dipasarkan.

Pada 2023, HBAT membukukan laba bersih sebesar Rp 9,65 miliar. Capaian ini melandai dibandingkandengan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp 13,91 miliar. Ini karena biaya produksi meningkat akibat kenaikan harga bahan baku.

Direktur Utama PT Minahasa Membangun Hebat Tbk – Go Ronny Nugroho, mengatakan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun adalah perwujudan kerja keras seluruh manajemen dalam penerapan strategi dan prinsip keberlanjutan. Pencapaian pendapatan tahun lalu juga positif, karena mampu merealisasikan hingga 77% dari target pendapatan bersih yang dipatok tahun 2023 sebesar Rp 48,9 miliar.

“Seluruh jajaran manajemen berkomitmen merealisasikan target 2024 dan optimistis bisa tercapai dengan adanya dukungan beberapa indikator dari makroekonomi dan keunggulan kompetitif kami,” ujar Go Ronny NUgroho dalam Paparan Publik usai RUPST Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Beberapa indikator pendukung prospek bisnis 2024 diantaranya pertumbuhan ekonomi nasional yang  mencapai 5,05% di 2023. Tren ini diprediksi terus berlanjut pada 2024, khususnya sektor properti.

Selain itu, potensi sektor properti masih tinggi jika mengacu data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 yang menunjukkan kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan(backlog) di Indonesia mencapai 12,71 juta rumah tangga.

Potensi kredit pemilikan rumah (KPR) juga masih tinggi. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun ada sekitar 800.000 keluarga baru yang menjadi pasar potensial. Bank Indonesia (BI) juga memperpanjang pelonggaran rasio loan to value (LTV) KPR demi mendorong sektor properti. Khusus sektor properti di Sulawesi Utara, yang menjadi basis perusahaan, diprediksi bakal terus naik setelah di 2023 tumbuh 3,75%.

Di sisi lain, Go Ronny, menjelaskan Perseroan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif. Itu antara lain lokasi proyek. Contohnya,  Perumahan Sawangan Permai. Lokasinya strategis dan berbatasan langsung dengan Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara.

Proyek Perseroan juga dibanderol dengan harga yang kompetitif. Kendati begitu, tetap memberikan spesifikasi teknis serta kualitas bangunan yang setara dengan kompetitor serta memiliki fasilitas lengkap. “Sebab itu kami optimistis Perseroan tumbuh di 2024 dan tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Selama tahun 2023, Perseroan telah membangun 324 unit rumah yang terbagi dalam beberapa clusterdan tipe. Tahun ini, Perseroan akan terus fokus meningkatkan penjualan baik melalui strategi above the line (publikasi) maupun below the line (partisipasi pameran dan lainnya).

Dana Hasil IPO

Direktur HBAT – Andrie Rianto mengungkapkan, Perseroan masih memiliki sisa dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 5 miliar per Desember 2023. Adapun senilai Rp 18,79 miliar dana IPO sudah dialokasikan sesuai dengan rencana.

“Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, digunakan untuk pembelian landbank 46,20%, biaya pembangunan fasilitas umum, sarana dan prasarana perumahan 45,36%, dan sisanya modal kerja,” kata Andrie.

Perseroan juga berencana membagikan dividen mulai tahun 2025 sebesar 20% dari laba bersih 2024. Namun pembagian dividen ini harus memenuhi ketentuan UU Perseroan Terbatas, yakni boleh dibagikan bila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Per Desember 2023, total ekuitas perusahaan naik 93% menjadi Rp 69,83 miliar dari tahun sebelumnya sebesarRp 36,24 miliar karena ada tambahan modal disetor.

Dari ekuitas itu, ada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 25,05 miliar, naik 59% dari tahun sebelumnya Rp 15,74 miliar. Sementara total aset naik 78% menjadi Rp 70,78 miliar per Desember 2023 ketimbang tahun sebelumnya Rp 39,57 miliar. Ini karena ada peningkatan signifikan pada aset lancar dan aset tetap.

Dengan total kewajiban di Desember 2023 yakni Rp 950,97 juta, maka rasio debt to equity ratio (DER) tercatat sebesar 0,013 kali. Itu artinya kemampuan Perseroan melakukan pembayaran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang masih terkendali.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat Tajam! Data Pekerjaan Positif, The Fed Tunda Penurunan Suku Bunga?

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS menguat tajam pada penutupan...

Dolar AS Melonjak, Kekhawatiran Tarif Dorong Kenaikan Imbal Hasil Obligasi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS mencatat penguatan selama dua...

Dolar AS Terus Menguat, Apa yang Menyebabkannya Tembus Rekor Baru?

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS kembali menunjukkan kekuatan pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini