STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pada Pekan Pertama Tahun 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai level 7.359,763 pada Kamis (4/1). Perkembangan positif ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk pencatatan obligasi dan sukuk, serta penambahan satu saham perusahaan terbaru di Papan Utama BEI.
Menurut Kautsar Primadi Nurahmad, Pj. S. Sekretaris Perusahaan BEI, pada Jumat (5/1), terdapat pencatatan satu obligasi dan satu sukuk selama sepekan. Obligasi III Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 diterbitkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills dan dicatatkan di BEI dengan nilai masing-masing sebesar Rp1.226.070.000.000,00 dan Rp1.000.000.000.000,00.
Pada hari berikutnya, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mencatatkan saham perdananya di Papan Utama BEI, menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada tahun 2024. ASLI, yang bergerak di sektor Infrastruktur dengan sub industri Konstruksi Bangunan, menambah keberagaman portofolio saham di BEI.
Data perdagangan saham BEI selama periode 2 hingga 5 Januari 2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham naik sebesar 29,83% menjadi 1.154.208 kali transaksi. IHSG mengalami kenaikan sebesar 1,07%, mencapai posisi 7.350,619 dari 7.272,797 pada penutupan pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar BEI juga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, naik 0,91% menjadi Rp11.780,02 triliun.
Peningkatan ini juga tercermin dalam nilai transaksi harian saham, yang mengalami perubahan sebesar 12,71%, menjadi Rp8,34 triliun. Meskipun terjadi penurunan 1,63% dalam volume transaksi harian saham, investor asing tetap mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,40 triliun pada hari ini, menyumbang pada total nilai beli bersih sepanjang tahun 2024 yang mencapai Rp2,87 triliun.
Dengan demikian, BEI memulai tahun 2024 dengan capaian positif dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Investor dan pelaku pasar diharapkan untuk terus mengamati perkembangan di pasar modal Indonesia yang menunjukkan ketahanan dan daya tarik yang tinggi.