STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) meraih penjualan neto mencapai Rp8,36 triliun pada triwulan I 2024. Raihan ini naik 6,23% dibandingkan penjualan neto KLBF sebesar Rp7,87 triliun pada triwulan I 2023.
Menurut laporan keuangan KLBF per 31 Maret 2024 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (03/5/2024), beban pokok penjualan naik 8,39% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp4,65 triliun. Meski begitu, laba kotor KLBF tetap tumbuh 3,11% menjadi Rp3,32 triliun per Maret 2024, dari laba Rp3,22 triliun per Maret 2023.
Perseroan mencatat pendapatan operasi lainnya Rp24,65 miliar, meningkat 86,04%, dari Rp13,25 miliar. Penghasilan bunga melejit 72,02% dari Rp23,34 miliar menjadi Rp40,15 miliar. Hal ini mendorong laba sebelum pajak KLBF tumbuh 16,51%, dari Rp1,09 triliun per Maret 2023 menjadi Rp1,27 triliun per Maret 2024.
Alhasil, laba periode berjalan KLBF yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp957,56 miliar (Rp20,70 per saham) per Maret 2024. Angka ini tumbuh 11,90%, dari laba periode berjalan KLBF yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp855,72 miliar (Rp18,40 per saham) per Maret 2023.
Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp4,84 triliun per 31 Maret 2024, naik 23,16% dari Rp3,93 triliun per 31 Desember 2023. Total aset KLBF tercatat Rp28,96 triliun per 31 Maret 2024 naik 7,06% dari Rp27,05 triliun per 31 Desember 2023. Adapun total ekuitas KLBF mencapai Rp24,11 triliun per 31 Maret 2024, naik 4,28% dari Rp23,12 triliun per 31 Desember 2023. (yan)