STOCKWATCH.ID (JAKARATA) – Kinerja keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) pada 2023 tumbuh positif. Penjualan dan laba emiten produsen perhiasan emas dan logam mulia itu kompak mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2023.
Menurut laporan keuangan Desember 2023 yang diumumkan, Senin (25/3/2024), penjualan bersih HRTA mencapai Rp12,58 triliun pada 2023, melejit 85,96% dari Rp6,91 triliun pada 2022. Pendapatan HRTA tahun 2023 didominasi oleh penjualan perhiasan dan logam mulai yakni Rp12,77 triliun atau 99,37%.
Rinciannya, ekspor penjualan perhiasan dan logam mulia HRTA sebesar Rp4,27 triliun pada 2023. Pada periode sama 2022, HRTA belum membukukan penjualan ekspor perhiasan dan logam mulia.
Sementara pasar lokal perhiasan dan logam mulia HRTA juga naik signifikan, terutama, dari segmen grosir dan toko. Penjualan dari grosir mencapai Rp6,56 triliun atau meningkat 4,45% dari 2022. Sedangkan dari toko senilai Rp1,92 triliun, melambung hingga 256,27% jika dibandingkan Rp540,82 miliar pada tahun 2022.
Kenaikan penjualan diikuti dengan peningkatan beban pokok penjualan (BPP) Perseroan yang lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 93,03% jadi Rp11,91 triliun, dari Rp6,17 triliun tahun 2022. Namun, laba kotor HRTA tumbuh 27,45% menjadi Rp946,73 miliar pada 2023 dibanding Rp742,82 miliar pada 2022.
Setelah dikurangi dengan beban usaha dan beban lain-lain, HRTA membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp305,80 miliar pada 2023, tumbuh 20,62% jika dibandingkan Rp253,52 miliar tahun 2022.
Total aset HRTA per Desember 2023 sebesar Rp5,02 triliun, naik 30,66% dari Rp3,84 triliun per Desember 2022. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Desember 2023, masing-masing Rp3,05 triliun dan Rp1,97 triliun.