STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membidik pendapatan sebesar Rp371,50 miliar pada 2024. Target tersebut, sekitar 21% lebih tinggi dibanding pendapatan MITI tahun 2023 sebesar Rp307 miliar. Adapun laba usaha MITI diproyeksikan tumbuh 17,1% menjadi Rp69,17 miliar pada 2024.
Seperti tergambar dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/6/2024), manajemen Perseroan berharap jasa bongkar muat dapat menyumbang pendapatan sebesar Rp200,67 miliar, atau 54% dari proyeksi pendapatan MITI tahun 2024. Disusul jasa pelayaran sebesar Rp112,01 miliar dan Rp58,82 miliar disumbangkan bisnis pengelolaan dan keagenan kapal.
Hingga kuartal I 2024, MITI membukukan pendapatan sebesar Rp69,55 miliar, turun 17,4% dari Rp84,25 miliar pada kuartal I 2023. Pencapaian pendapatan tersebut mencerminkan sekitar 18,72% dari target Perseroan pada tahun ini.
Seiring pendapatan, beban pokok pendpatan MITI juga turun 2,1%, dari Rp55,84 miliar, jadi Rp54,70 miliar pada kuartal I 2024. Namun, laba kotor Perseroan anjlok 47,7% jadi Rp14,85 miliar pada kuartal I 2024 dibandingkan Rp28,40 miliar pada kuartal I 2023. Adapun laba usaha Perseroan terpangkas 81,2% jadi Rp3,29 miliar pada kuartal I 2024 jika dibandingkan Rp17,50 miliar pada kuartal I 2023.
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) bergerak dalam bisnis pelayaran dalam negeri. Didirikan pada September 1993, awalnya bergerak di bidang multifinance. MITI melakukan IPO pada Juli 1997 dengan nama PT Maharani Intifinance Tbk.
Perusahaan mengalami beberapa transformasi bisnis; bergerak di bidang jasa penasihat keuangan pada tahun 2000, pertambangan granit pada tahun 2006-2018, industri minyak dan gas pada tahun 2014-2020, dan bisnis pelayaran dalam negeri pada tahun 2021 setelah mengakuisisi PT Wasesa Line. Saat ini, kegiatan usaha utamanya meliputi penyewaan kapal, pengelolaan, dan keagenan. (konrad)