STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen untuk mendukung pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060. PIS menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 33% dalam operasionalnya pada akhir 2030.
PIS telah menyusun beberapa langkah strategis untuk mencapai target ini. Salah satunya adalah penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, dan teknologi carbon capture & storage (CCS). Langkah-langkah ini disampaikan dalam forum Federation of International Freight Forwarders Associations Region Asia Pacific (FIATA RAP) 2024 di Bali, Kamis (11/7).
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, menjelaskan bahwa strategi ini menunjukkan keseriusan PIS sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tenggara. “Kami menargetkan penurunan emisi karbon dari 24,5 kTCO2e per tahun menjadi 978,6 kTCO2e per tahun pada 2030,” ujarnya.
Transformasi hijau PIS sudah dimulai dengan peremajaan armada kapal yang lebih ramah lingkungan dan penggunaan bahan bakar alternatif seperti dual-fuel dan biodiesel. Selain itu, PIS juga merencanakan modernisasi armada dengan fitur hemat energi dan investasi dalam bisnis karbon negatif CCS.
Dalam upaya mendukung komitmen pemerintah, PIS akan berinvestasi dalam kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan receiving terminal untuk pengangkutan karbon. “Kami siap menjadi bagian dari rangkaian bisnis karbon negatif Carbon Capture & Storage,” tambah Eka.
PIS juga meningkatkan kapabilitas Terminal LPG Tanjung Sekong di Cilegon, Banten, dengan teknologi canggih. Terminal ini telah di-upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated dengan tiga dermaga yang bisa menampung kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 deadweight tonnage (DWT).
Terminal LPG Tanjung Sekong adalah salah satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola PIS melalui PT Pertamina Energy Terminal (PET). Terminal lainnya termasuk Integrated Terminal Tanjung Uban, Fuel Terminal Pulau Sambu, Fuel Terminal Kotabaru, Fuel Terminal Baubau, dan Terminal LPG Refrigerated Tuban.
PIS juga sedang mengembangkan Jakarta Integrated Green Terminal di Tanjung Priok, Jakarta, yang akan mengelola berbagai energi hijau di masa depan. Semua inisiatif ini menunjukkan keseriusan PIS dalam menjalankan bisnis berkelanjutan dan mendukung ketahanan energi nasional.
PIS memastikan bahwa transformasi hijau terus berlangsung sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.