STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia meroket pada penutupan perdagangan Senin (5/2/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (6/2/2024) WIB. Melejitnya harga komoditas tersebut antara lain dipicu oleh serangan balasan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah. Serangan pada akhir pekan lalu itu, ditujukan untuk pasukan Iran dan sekutu mereka. Ini meningkatkan risiko terjadinya konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Mengutip NBC News, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup naik 50 sen atau 0,69%, menjadi $72,78 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir menguat 66 sen atau 0,85%, ditutup pada $77,99 per barel di London ICE Futures Exchange. Kedua patokan tersebut sempat turun sekitar 1% pada sesi awal perdagangan.
AS meluncurkan serangan udara balasan pada Jumat lalu terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran dan milisi sekutunya di Irak dan Suriah. Serangan udara itu, menghantam lebih dari 85 target. Ini merupakan respons atas kematian tiga tentara AS dalam serangan drone yang dilakukan oleh militan yang bersekutu dengan Iran.
AS dan Inggris juga meluncurkan serangan memperbarui Sabtu lalu terhadap militan Houthi di Yaman. Houthi, yang bersekutu dengan Iran, telah berulang kali menargetkan pengiriman komersial di Laut Merah.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Timur Tengah pada hari Senin waktu setempat. Ia membawa misi mendorong terjadinya jeda kemanusiaan yang diperpanjang di Gaza, sebagai imbalan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas. Blinken akan mengunjungi Arab Saudi, Mesir, Qatar, Israel, dan Tepi Barat minggu ini.
Perang di Gaza telah mendorong AS dan Iran ke ambang konfrontasi langsung. Kalangan analis telah mengingatkan, gangguan di Selat Hormuz akan berpengaruh terhadap pasokan minyak mentah.
Minyak sempat diperdagangkan lebih rendah pada Senin pagi ketika dolar menguat. Adapun penguatan dolar AS terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengulangi pendekatan hati-hati bank sentral dalam menurunkan suku bunga.