Jumat, September 20, 2024
32.3 C
Jakarta

Siap IPO, Royaltama Mulia Kontraktorindo Sukses Percantik Kinerja dari Rugi jadi Untung!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) yang tengah bersiap melakukan Penawaran Umum Perdana atau initial public offering (IPO), sukses memoles kinerja jadi kinclong. Sebagai informasi, pendapatan Perseroan pada 2022 mencapai Rp184,878 miliar, naik sebesar Rp160,244 miliar atau tumbuh sebesar 650,49% dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2021 sebesar Rp24,634 miliar.

Kenaikan pendapatan ini terutama disebabkan oleh adanya pendapatan jasa penambangan sebesar Rp140,192 miliar dan naiknya pendapatan jasa sewa alat berat menjadi Rp44,686 miliar dibandingkan Rp10,023 miliar pada 2021. Hal ini ikarenakan pada tahun 2022, Perseroan memulai kontrak sebagai kontraktor pertambangan pada proyek milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dan meningkatnya jumlah alat berat yang disewakan kepada PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK) dan PT RMK Energy Tbk (RMKE).

Dari pendapatan tersebut di atas, Perseroan mampu membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp19,082 miliar pada 2022. Ini berbanding terbalik jika dibandingkan tahun 2021, dimana Perseroan merugi sebesar Rp259,827 juta.

Sementara total aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp28,844 miliar, atau tergerus 11,09%, dari Rp260,127 miliar pada 2021 menjadi Rp231,283 miliar pada 2022. Penurunan ini terutama disebabkan karena pada periode 31 Desember 2022 aset lancar mengalami penurunan sebesar Rp153,483 miliar.

Jumlah liabilitas Perseroan pada 2022 mencapai Rp114,742 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp97,926 miliar atau merosot 46,05% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada 2021 sebesar Rp212,668 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan karena di periode 31 Desember 2022 liabilitas jangka pendek menurun sebesar Rp132,582 miliar.

Adapun jumlah ekuitas Perseroan pada 2022 mencapai Rp116,541 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp69,081 miliar atau tumbuh 145,56% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada 2021 sebesar Rp47,459 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena di periode 31 Desember 2022 modal ditempatkan dan disetor meningkat sebesar Rp50 miliar serta saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya meningkat sebesar Rp19,081 miliar.

Artikel Terkait

Jelang Akhir Pekan, IHSG Jatuh Bebas 2,05% di 7.743,004

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Tambah Kepemilikan, Komisaris Utama AMAN Beli 4,493 Juta Saham

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Johan Tedja Surya, Komisaris Utama PT...

IHSG Sesi I Merosot 1,43% di 7.792,185

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini