Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Sukses Diversifikasi dan Ekspansi, CUAN Raih Pendapatan Tertinggi, Laba Meroket 929%

STOCKWATCH. ID (JAKARTA) – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), perusahaan terintegrasi di sektor pertambangan, infrastruktur, serta jasa pertambangan dan EPC mencatat kinerja keuangan gemilang sepanjang tahun 2024 silam.

Pendapatan bersih CUAN mencapai US$801,7 juta pada 2024, atau meningkat signifikan 719% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan tahun 2024 tersebut merupakan pendapatan perusahaan tertinggi sepanjang masa.

Sementara itu, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$160,8 juta (US$ US$ 0,014),  meningkat lebih dari 929% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$15,6 juta (US$ 0,001 per saham).

Sedangkan laba ditahan meningkat dari negatif 36,7 juta di akhir 2023 menjadi positif US$124,1 juta pada akhir tahun 2024. Ini merupakan pencatatan positif pertama kali dalam sejarah perusahaan sejak didirikan di tahun 2008. Hal tersebut yang  memungkinkan perusahaan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2024 kepada pemegang saham.

Seiring kenaikan pendapatan, perusahaan juga berhasil mendiversifikasi sumber pendapatannya dari 100% penjualan Batubara di tahun 2023 menjadi hanya sebesar 34% dari penjualan Batubara di tahun 2024. Diikuti dengan 31%, 31%, 4% dari jasa pertambangan, kontraktor EPC, dan jasa lainnya di tahun 2024.

Dari segi mineral, perusahaan juga berhasil mendiversifikasi sumber pendapatannya dari 100% Batubara thermal di 2023 menjadi hanya 54% dari Batubara thermal di tahun 2024, diikuti dengan 26%, 10%, dan 9% dari emas/tembaga, Batubara metalurgi, dan minyak/gas di tahun 2024.

“Kami percaya bahwa tahun 2024 merupakan momentum penting perusahaan dalam mewujudkan visi Petrindo untuk menjadi perusahaan pertambangan energi dan mineral terintegrasi dengan menciptakan pertumbuhan dan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Michael, Direktur Utama CUAN dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Menurut Michael, pencapaian tersebut berkat kesuksesan implementasi strategi diversifikasi usaha dan sinergi sebagai dua pilar utama strategi bisnis CUAN. Melalui strategi diversifikasi, Petrindo menyelesaikan akuisisi PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), yang merupakan perusahaan pertambangan batubara thermal dan metalurgi bituminous yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Adapun lokasi tersebut berdekatan dengan daerah tambang PT Tamtama Perkasa (TP), anak usaha lain dari perusahaan.

Michael mengatakan, sejak diakuisisi Petrindo, MUTU juga telah mulai memproduksi batubara metalurgi sebagai hasil nyata eksplorasi dan investasi berkelanjutan dari perusahaan dalam pengembangan anak-anak usahanya. Penyelesaian kedua akuisisi tersebut turut melengkapi lini usaha Petrindo, mulai dari kepemilikan tambang, jasa tambang/EPC dan infrastruktur, sampai dengan jasa pelabuhan dan perkapalan termasuk perdagangan mineral sebagai value chain yang terintegrasi penuh.

Selain itu, lanjutnya, melalui strategi sinergi, Petrosea telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang, yang meliputi pembangunan hauling road untuk PT Daya Bumindo Karunia (DBK), salah satu bagian dari anak usaha perusahaan, pada Juni 2024 lalu.

Menurut Michael,  pengembangan DBK merupakan implementasi strategi jangka panjang CUAN dalam Upaya ekspansi ke bisnis Batubara metalurgi (coking coal), sebagai bagian dari diversifikasi portofolio perusahaan memperkuat posisinya sebagai perusahaan induk di industri pertambangan selain batubara termal.

Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas tersebut akan didanai oleh modal perusahaan dan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia Tbk  (BBNI) yang telah diperoleh perusahaan pada 23 Desember 2024.

Di 2024, papar Michael, Petrosea juga telah menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan anak usaha perusahaan, yaitu TP, MUTU, dan PT Borneo Bangun Banua, salah satu dari anak perusahaan, untuk pengerjaan pemindahan lapisan tanah penutup dan penambangan batubara di Kalimantan Tengah.

Michael menjelaskan, strategi diversifikasi juga dilakukan dengan mengembangkan pertambangan ke sektor mineral lain, yaitu emas dan mineral pengikutnya melalui PT Intam, salah satu bagian dari anak usaha perusahaan, yang merupakan pemegang izin pertambangan di Nusa Tenggara Barat dengan luas 18.500 hektar yang sedang melakukan aktivitas eksplorasi secara intensif.

Pengembangan ke sektor mineral lain dan batubara, demikian Michael, telah menambah jumlah cadangan sumber daya yang besar dan terdiversifikasi serta menjadi keunggulan kompetitif bagi Petrindo.

Saat ini, Petrindo dan anak perusahaan fokus pada tiga lini usaha, yaitu lini usaha kepemilikan tambang, baik batubara termal, batubara kalori tinggi (metalurgi), emas dan mineral pengikutnya dan pasir silika; lini usaha jasa tambang melalui penyediaan jasa multidisiplin kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi; serta lini usaha jasa infrastruktur & lain-lain dengan menyediakan jasa melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dan Intermediate Stockpile (ISP). (konrad)

Artikel Terkait

Dolar AS Pangkas Penguatan Usai Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya...

Pendapatan Tumbuh, Rugi Bukalapak Naik 13,97%. Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan...

Turun 22,05%, Laba Distributor BBM (AKRA) Rp2,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini