STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir variatif pada penutupan perdagangan Rabu (26/7/2023) waktu setempat atau Kamis (27/7/2023) WIB, setelah The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Dari ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menjadi satu-satunya yang mengalami penguatan.
Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup bertambah 82,05 poin atau 0,23 persen menjadi 35.520,12 poin. Indeks S&P 500 berakhir berkurang 0,71 poin atau 0,02 persen menjadi 4.566,75 poin. Indeks komposit Nasdaq ditutup terpangkas 17,27 poin atau 0,12 persen menjadi 14.127,28 poin.
Bank Sentral AS menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen hingga 5,5 persen pada Rabu (26/7) waktu setempat. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 2001 atau 22 tahun terakhir. Kebijakan tersebut diambil untuk menjinakan inflasi di negara adikuasa itu. Adapun The Fed telah menaikan suku bunga acuan sebanyak 11 kali dalam 12 pertemuan terakhirnya.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan masih terbuka peluang bagi Bank Sentral untuk kembali medongkrak suku bunga pada September mendatang. Namun, ia menegaskan, semua itu tergantung pada perkembangan data-data ekonomi.