STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp349,842 miliar (Rp15,45 per saham) pada akhir Maret 2024. Angka ini naik sekitar 5,1% dari Rp332,000 miliar (Rp14,94 per saham) di periode yanag sama tahun sebelumnya
Selama periode Januari – Maret 2024, TBIG berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp1,705 triliun, tumbuh 5,16% ketimbang Rp1,617 triliun pada periode yang sama tahun lalu. EBITDA Perseroan tercatat mencapai Rp1,465 triliun sepanjang periode tiga bulan pertama tahun ini.
Hingga Maraet 2024, TBIG memiliki 41.810 penyewaan dan 22.955 sites telekomunikasi. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.838 menara telekomunikasi dan 117 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.693, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,83x.
“Dengan senang hati kami melaporkan kuartal yang kuat lagi untuk pertumbuhan organik, dengan penambahan 837 penyewaan kotor yang terdiri dari 509 sites telekomunikasi dan 328 kolokasi. Kemampuan terbukti kami dalam membangun infrastruktur di seluruh kepulauan Indonesia yang beragam memastikan bahwa kami tetap menjadi mitra utama bagi operator telekomunikasi Indonesia,” ujar Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Per 31 Maret 2024, total pinjaman Perseroan, jika sebagian pinjamannya dalam mata uang Dollar AS dan telah dilindungi nilai tukarnya, mencapai Rp27.730 miliar. Sementara total pinjaman senior Perseroan mencapai Rp627 miliar. Dengan saldo kas mencapai Rp696 miliar, total pinjaman bersih Perseroan adalah Rp27.034 miliar. Ketika EBITDA kuartal pertama 2024 disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA mencapai 4,6x.