STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis (18/4/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (19/4/2024) WIB. S&P 500 tergelincir untuk sesi kelima secara beruntun. Ini merupakan kerugian terpanjang sejak Oktober tahun lalu.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup mendaki 22,07 poin, atau 0,06%, menjadi 37.775,38. Nasib sebaliknya terjadi pada indeks S&P 500 (SPX) yang merosot sebesar 11,09 poin atau 0,22% menjadi 5.011,12. Segendang sepenarian, indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga anjlok 81,87 poin atau 0,52% menjadi 15.601,50.
Setiap hari dalam minggu ini, S&P 500 mengalami lonjakan ke zona hijau pada satu titik selama sesi perdagangan, namun turun kembali sebelum penutupan. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mencatat hari ke lima penurunan berturut-turut. Bagi S&P 500, ini adalah rentetan kerugian pertama terpanjang sejak akhir Oktober lalu. Ini juga merupakan rentetan negatif terpanjang untuk Nasdaq sejak Januari.
Indeks utama berpotensi mengalami kerugian minggu ini. S&P 500 telah turun lebih dari 2%, sementara Dow mengalami penurunan sebesar 0,6% dalam periode yang sama. Nasdaq bahkan merosot lebih dari 3% minggu ini karena saham teknologi mengalami kesulitan. Ini menjadikan Nasdaq menuju ke minggu keempat penurunan berturut-turut, yang akan menjadi rentetan negatif terpanjang sejak Desember 2022.
Kuartal kedua di Wall Street berjalan sulit, dengan ketiga indeks mengalami penurunan selama bulan April. Penurunan ini sebagian disebabkan oleh kekhawatiran tentang arah inflasi dan kebijakan moneter dari Federal Reserve. “Ini adalah salah satu penarikan yang paling banyak diperhatikan yang pernah kita alami,” ujar Quincy Krosby, analis global utama di LPL Financial. Saat ini, fokus kita adalah apakah akan terjadi penurunan lebih lanjut.
Investor telah memperhatikan laporan laba terbaru perusahaan, yang tampaknya menandai awal yang positif untuk musim tersebut. Menurut FactSet, lebih dari 12% perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melaporkan hasilnya. Dari mereka yang telah melaporkan, 73% berhasil melampaui ekspektasi Wall Street untuk performa mereka.