STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak berakhir menguat pada penutupan perdagangan Selasa (14/5/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (15/5/2024) WIB. Saham-saham bergerak naik setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) terbaru dirilis. Selanjutnya, para investor menunggu laporan inflasi.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS menambah 126,60 poin atau 0,32%, menjadi 39.558,11 poin. Indeks S&P 500 (SPX), menguat 25,26 poin atau 0,48%, mencapai 5.246,68 poin. Adapun indeks komposit Nasdaq (IXIC), mendaki setinggi 122,94 poin atau 0,75%, mencatat rekor penutupan baru di level 16.511,18 poin.
Indeks harga produsen untuk bulan April naik di atas perkiraan. Ini sedikit meredakan harapan bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga tahun ini. PPI naik 0,5% dari bulan sebelumnya, melampaui ekspektasi 0,3% yang diantisipasi oleh para ekonom.
Meski awalnya pasar merespons dengan negatif, namun pergerakan saham terkendali karena bacaan harga grosir Maret direvisi turun menjadi 0,1%. Hal ini cukup untuk mengurangi kekhawatiran tentang kenaikan harga. Para investor juga mungkin enggan bereaksi berlebihan terhadap laporan ini menjelang dirilisnya indeks harga konsumen yang lebih diantisipasi pada hari Rabu.
Menurut Megan Horneman, chief investment officer di Verdence Capital Advisors, beberapa investor mungkin belum sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan inflasi akan bertahan pada level yang lebih tinggi ini. “Pasar agak acuh tak acuh – mereka sudah terbiasa dengan retorika dovish dari Powell,” katanya. “Menurut pendapat kami, semakin lama pasar mengabaikan kategori inflasi, penurunan yang lebih besar dapat terjadi suatu saat.”
Komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga mempengaruhi pergerakan pasar, saat ia mengatakan bahwa bank sentral AS akan perlu bersabar menghadapi inflasi yang lebih tinggi dari yang diharapkan.