STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (31/1/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (1/2/2024). Bursa saham Amerika Serikat itu kompak berakhir di zona merah setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup turun sebesar 317,01 poin atau sekitar 0,82% menjadi 38.150,30. Sementara itu, indeks S&P 500 (SPX) berakhir melemah sebesar 79,32 poin atau sekitar 1,61% menjadi 4.845,65. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga turun sebesar 345,88 poin atau sekitar 2,23% menjadi 15.164,01.
Keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tidak mengejutkan, sesuai dengan ekspektasi. Hasil pertemuan dua hari Federal Open Markets Committee (FOMC) menetapkan suku bunga tetap di kisaran 5,25% sampai 5,5% seiring melambatnya laju inflasi. Namun, pimpinan Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi setelah target inflasi dua persen tercapai, tetapi hal ini belum akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.
Selain itu, pelemahan saham sektor teknologi juga menjadi faktor penurunan di Wall Street. Saham Alphabet, perusahaan induk Google, terjun sebesar 7,5% setelah melaporkan penjualan iklan yang mengecewakan. Saham Microsoft juga mengalami penurunan signifikan, merosot sebesar 2,7%.
Sentimen pasar semakin terpengaruh dengan pelemahan di sektor teknologi, terutama karena sektor ini memiliki dampak besar terhadap kinerja pasar. Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks layanan komunikasi mengalami penurunan persentase tertajam.
Pasar Wall Street menunjukkan reaksi yang cukup signifikan terhadap keputusan Federal Reserve dan kinerja perusahaan teknologi besar. Ini menunjukkan bahwa para investor sedang memperhatikan dengan cermat kondisi ekonomi dan perusahaan-perusahaan besar di pasar saham global.