STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Jumat, 2 Februari 2024, tercatat ada 26 perusahaan yang siap melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Hal itu disampaikan oleh I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI kepada awak media, di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Dari jumlah tersebut, ungkap Nyoman, dua perusahaan masuk dalam kategori kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar. Sementara itu, 19 perusahaan masuk dalam skala menengah dengan aset berkisar Rp50-250 miliar. Adapun sisanya, lima perusahaan lainnya termasuk dalam skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.
Menurut Nyoman, pengklasifikasian ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Selanjutnya, calon perusahaan tercatat akan dirinci berdasarkan sektornya.
Data terbaru BEI menyebutkan, dari total 26 calon emiten yang siap melakukan IPO, sektor Industrials mendominasi dengan 7 perusahaan atau sekitar 26,9%.
Posisi kedua ditempati oleh sektor Consumer Cyclicals, dengan 6 perusahaan atau setara dengan 23,1% dari total calon emiten yang siap IPO. Diikuti oleh sektor Technologi, yang siap IPO sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 19,2%.
Selain itu, ada juga beberapa sektor lain yang siap melakukan IPO. Misalnya, sektor Consumer Non-Cyclicals dengan 3 perusahaan atau 11,5%, serta sektor Basic Materials dengan 2 perusahaan atau 7,7%.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit, sektor-sektor lain seperti Infrastructures, Properties & Real Estate, serta Transportation & Logistic juga turut berkontribusi dalam daftar calon emiten yang siap IPO. Masing-masing sektor tersebut menyumbang 1 perusahaan atau sekitar 3,8%.
“Sampai dengan 2 February 2024 telah tercatat 9 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp1,54 triliun,” ujar Nyoman.