Jumat, Agustus 8, 2025
29.3 C
Jakarta

Jasnita Telekomindo Bidik Pendapatan Rp161 Miliar pada 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan konsolidasi PT Jasnita Telekomindio Tbk (JAST) ditargetkan sebesar Rp161 miliar pada 2024. Target tersebut, 15% lebih tinggi dari proyeksi pendapatan  JAST tahun 2023 yang sebesar Rp140 miliar.

Direksi JAST dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/12) menjelaskan, prospek bisnis jasa telekomunikasi tahun 2024 masih cerah. Manajemen JAST tetap optimis dengan pertumbuhan konektivitas IoT (Internet of Things) yang lebih cepat, dan pergeseran menuju layanan digital yang lebih terintegrasi.

Hal ini, menurut Direksi JAST, didukung antara lain oleh regulasi, dan kebijakan pemerintah yang mendorong percepatan layanan panggilan darurat 112. Oleh sebab itu, Perseroan berencana meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan stakeholder guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan tahun 2024, menurut Direksi JAST, pihaknya telah memiliki sejumlah rencana strategis. Antara lain Layanan Darurat 112 dengan  target kenaikan 20 kabupaten/kota baru untuk layanan darurat. Selain itu, perseroan juga memperkuat layanan Contact Center dengan target nilai project mencapai Rp80 miliar tahun depan. Untuk itu, Perseroan akan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan diversifikasi layanan kontak.

Di sisi lain, Perseroan juga akan menerapkan layanan Jascloud & Omnichannel. Peningkatan klien baru ditargetkan lebih dari 15 klien per hari, dengan peningkatan pendapatan melalui strategi up-selling dan cross-selling.

Strategi lainnya yang dilakukan Perseroan adalah pengembangan dan pemasaran AI & Smart City. Langkah yang ditempuh yakni menyelesaikan pengembangan teknologi AI dan solusi Smart City serta pemasaran akan produk ini dengan nilai proyek Rp50 Milliar. Perseroan akan fokus ekspansi pasar di Asia Tenggara serta bekerja sama dengan axxonsoft dan Dell. Target ekspansi ke pasar Asia Tenggara juga dilakukan melalui kolaborasi dengan CCX Pte Ltd di Malaysia dan Singapura.

Perseroan juga akan melakukan pengembangan dan pemasaran CCTV Surveilance as a Service & Video Management Service.  Ini dllakukan dengan menggandeng PT Jast Indonesia Aman, entitas anak, yang bergerak di bidang keamanan yang telah mempunyai izin Aktivitas Keamanan. Dalam layanan ini, suatu perusahaan tidak perlu lagi melakukan investasi CCTV karena telah disediakan oleh Perseroan.

Bahkan, menurut Direksi, Perseroan juga akan terus aktif berpartisipasi dalam roadshow IOT Bizlator yang diselenggarakan oleh Kominfo RI, untuk menciptakan kolaborasi dengan Pemerintah dalam solusi IOT.

Tahun ini, papar Direksi, pendapatan JAST diproyeksikan naik 10% menjadi Rp140 miliar dibanding 2022. Target ini didukung pendapatan dari sektor pengadaan tender mencapai Rp46,6 milliar, naik 100% dibanding tahun 2022 sebesar Rp21,8 Milliar. Adapun beberapa tender yang didapat Perseroan, seperti Layanan Contact Center 165 BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, DJKI, Ombusdman RI, Badan Pusat Statistik, Grab, Mitra Transaksi Indonesia, KCIC, United Tractors, Bank Mandiri Card dan layanan Call Center Dewan Kehormatan Pelaksanaan Pemilu.

Selain itu, dari sisi layanan 112, sebagai penyedia layanan 112 terbanyak di Indonesia sampai dengan Desember 2023, Perseroan sudah menyediakan layanan mencapai 84 Kabupaten/Kota di Indonesia. Pendapatan dari penyediaan layanan 112 menyumbang 15% dari total seluruh pendapatan Jasnita.

Perseroan, papar Direksi, membantu peran Pemerintah dalam hal ini Kominfo RI, mempercepat penanggulangan keadaan darurat, sehingga setiap Kabupaten/Kota wajib memiliki Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 seperti yang termaktub dalam Permen Kominfo RI Nomor 10 tahun 2016.

Artikel Terkait

Dolar AS Menguat, Waller Muncul Jadi Kandidat Kuat Ketua The Fed Pilihan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Bocoran Kinerja BTN Semester I 2025, Laporan Keuangan Dirilis Sebelum Akhir Bulan!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Dolar AS Melemah, Pasar Yakin The Fed Bakal Potong Suku Bunga Lagi

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru