STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan transaksi afiliasi yang melibatkan anak usahanya, PT Merdeka Mining Servis (MMS) dan PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Mengutip keterbukaan informasi MDKA di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (2/10/2024), perjanjian penyediaan jasa ini telah diteken pada 30 September 2024. Adapaun jangka waktu perjanjian selama 24 bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis dengan durasi yang sama.
Dalam kerjasama ini, MMS akan memberikan jasa konstruksi dan pertambangan kepada SCM dengan nilai kontrak sebesar Rp79,6 miliar. Nilai ini merupakan bagian dari total keseluruhan proyek yang mencapai Rp506,6 miliar.
Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh MMS mencakup berbagai aspek. Di antaranya adalah dukungan manajemen, aspek komersial, dan operasional. Selain itu, pekerjaan juga melibatkan konstruksi, standar kualitas jasa, serta jadwal pekerjaan.
MMS, sebagai penyedia jasa, memiliki keahlian dalam bidang jasa penunjang pertambangan, arsitektur, dan keinsinyuran. Perseroan juga terlibat dalam konstruksi gedung dan bangunan sipil. Di sisi lain, SCM fokus pada pertambangan bijih nikel dan aktivitas telekomunikasi.
Direksi MDKA menegaskan, transaksi ini bukan termasuk kategori material menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17/2020. Nilai transaksi ini tidak mencapai 20% dari nilai ekuitas MDKA berdasarkan laporan keuangan yang diaudit hingga 31 Maret 2024. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun nilai transaksi cukup signifikan, dampaknya terhadap ekuitas perusahaan tetap terkendali.
Hubungan afiliasi antara MMS dan SCM dapat dijelaskan sebagai berikut. MMS adalah perusahaan yang sepenuhnya dikendalikan oleh MDKA, dengan kepemilikan saham langsung sebesar 99,99%. Selain itu, hubungan afiliasi antara MMS dan SCM juga terlihat dari keterlibatan anggota Dewan Komisaris SCM yang menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.
