Minggu, April 20, 2025
32.1 C
Jakarta

AMMN Siapkan Belanja Modal US$1,025 Miliar, Termasuk Buat Ekspansi Pabrik Konsentrator

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) atau disebut AMMAN menargetkan produksi emas sebanyak 90.000 ons pada 2025. Adapun produksi tembaga dan konsentrat ditargetkan masing-masing 228 juta pon dan 430.000 metrik ton kering.

Perseroan pun menyiapkan belanja modal senilai total US$1,029 miliar di tahun 2025. Untuk smelter dan Precious Metals Refinery (PMR), Perseroan menyiapkan sebesar US$22 juta. CCP, LNG dan fasilitas transmisi dan distribusi (T&D) sebesar US$226 juta. Berikut, ekspansi pabrik konsentrator US$573 juta, infrastruktur pendukung sekitar US$26 juta, dan sustaining capital expenditure sebesar US$182 juta.

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, total belanja modal AMMN pada tahun 2024 meningkat 18% menjadi US$1.792 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi, termasuk Smelter dan Precious Metals Refinery (PMR) senilai US$489 juta.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi (T&D) sebesar US$261 juta. Ekspansi pabrik konsentrator (termasuk desain ulang) sekitar US$610 juta. Infrastruktur pendukung sebesar US$198 juta, dan  Sustaining capital expenditures sekitar US$234 juta.

Secara rinci, Alexander Ramlie, Direktur Utama AMMAN, mengemukakan, di tahun 2025 ini, Perseroan sedang membangun fasilitas smelter tembaga dan PMR dengan total kapasitas input sebesar 900.000 metrik ton konsentrat per tahun dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.

Smelter akan menghasilkan katoda tembaga hingga 220.000 ton per tahun dan asam sulfat hingga 830.000 ton per tahun. Fasilitas PMR akan mengolah 970 ton lumpur anoda per tahun dari smelter, yang akan menghasilkan 579 kilo ons emas batangan, 1,8 juta ons perak batangan, dan 77 ton selenium.

Selain itu, proyek smelter telah mencapai penyelesaian mekanis pada 31 Mei 2024 dan telah memasuki tahap komisioning setelahnya. ”Selama fase ini, kami mengambil pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada keselamatan, pengoperasian jangka panjang, dan keandalan fasilitas,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (20/3/2025).

Komisioning terus berlangsung, di mana Flash Smelting Furnace (FSF), Flash Converting Furnace (FCF), dan anode furnaces sudah selesai komisioning dan kini beroperasi. FSF feeding sudah dimulai pada Januari 2025.

Menurut Alexander, pabrik electro refinery tembaga telah dikomisioning sebagian. Batch pertama anoda telah diproses di pabrik, kami telah memproduksi sekitar 4.000 metrik ton anoda tembaga sejak Februari 2025. Katoda tembaga pertama akan dihasilkan pada akhir Maret 2025.

Kemudian, ekspansi pembangkit listrik. Pada saat yang sama, AMMN sedang membangun fasilitas PLTGU dengan kapasitas 450 MW dan fasilitas pendukung LNG, yang menegaskan kembali komitmen kami untuk meminimalkan dampak lingkungan.

Komisioning fasilitas ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada tahun 2024 dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025. Dua turbin gas berbahan bakar ganda berkapasitas 50 MW di PLTGU telah selesai komisioning pada kuartal kedua tahun 2024 dan saat ini menyediakan pasokan listrik ke smelter. Empat turbin gas sisanya siap untuk diaktivasi, menyesuaikan permintaan listrik Batu Hijau.

Selain itu, pembangunan fasilitas penyimpanan LNG dan regasifikasi terus berjalan. Pembangkit listrik baru ini akan memasok listrik baik ke smelter, ekspansi pabrik konsentrator, dan proyek Elang di masa depan.

Sementara itu, untuk ekspansi pabrik konsentrator. Perseroan juga sedang memperluas pabrik konsentrator untuk meningkatkan kapasitas input menjadi sekitar 85 juta ton per tahun, lebih dari dua kali lipat kapasitas saat ini. Hal ini diperlukan untuk memproses pasokan bijih dari Fase 8 Batu Hijau dan Elang di masa depan, guna memenuhi permintaan produk kami yang terus meningkat. Penyelesaian mekanis ekspansi pabrik konsentrator diharapkan pada kuartal keempat tahun 2025.

Pada 2024, Perseroan membukukan penjualan bersih US$2,663 miliar, naik dari US$2,033 miliar pada 2023. Penjualan bersih ini berasal dari penjualan tembaga bersih dan penjualan emas bersih masing-masing US$1,198 miliar dan US$1,465 miliar.

Dari penjualan tersebut, AMMN membukukan kenaikan laba bersih sebesar 148%, dari US$259 juta pada 2023 menjadi US$642 juta pada 2024. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih, yang mengangkat margin laba bersih dari 13% menjadi 24%.

Artikel Terkait

IHSG Melonjak 2,81%, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.120 Triliun Pekan Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)...

Jelang Libur Panjang, IHSG ke Zona Hijau, Naik 0,60%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Kuartal I 2025, IDXCarbon Catat Berbagai Pencapaian Positif

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah mencatatkan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>